Sesekali pikirkan ini. Mengapa meski gaji atau pemasukan kita terus
menerus meningkat, tetap saja terasa kurang atau tidak mencukupi kebutuhan atau
keperluan hidup. Atau kenapa selalu saja ada orang yang mengeluh kekurangan
uang untuk membayar ini dan itu, padahal orang tersebut memiliki pendapatan
yang lumayan besar. Mengapa pula para ibu selalu mengeluh uang belanja yang
kian hari kian tidak mencukupi?
Mungkin sebagian besar dari anda akan menjawab bahwa penyebab semua kejadian
diatas adalah harga-harga barang yang terus-terusan naik. Disisi lain pemasukan
tidak meningkat secepat naiknya harga beras. Kenaikan harga barang yang terus
menerus menyebabkan uang yang kita miliki semakin kehilangan daya belinya di
masa depan. Dulu ketika kecil, uang Rp.500 bisa membeli semangkuk baso.
Sekarang uang yang sama tidak mampu lagi membeli satu buah pisang molen.
Ini fakta pahit yang tidak banyak orang sadari. Uang di dompet kita
sama persis dengan makanan di lemari. Seiring berjalannya waktu, keduanya akan
membusuk. Uang kita akan “membusuk” dengan kehilangan fungsinya untuk menyimpan
kekayaan. Jika dahulu uang Rp. 100 ribu cukup untuk hidup seminggu, uang yang
sama kini bisa habis dalam satu hari. Dengan logika yang sama, kita dapat
menyimpulkan bahwa kekayaan kita berupa uang akan semakin menyusut seiring
waktu.
Sebagai contoh. katakanlah pada tahun 2012 anda menyimpan uang
senilai Rp. 100 juta yang nilainya sama dengan sebuah rumah. Rumah yang sama
pada tahun 2013, meningkat harganya menjadi Rp. 110 juta. Sementara uang anda
sama sekali tidak meningkat nilainya. Dengan demikian kekayaan anda kini tidak
lagi cukup untuk membeli rumah tadi. Secara matematis kekayaan anda kini hanya
90,91% dari kekayaan anda sebelumnya.
Berbeda dengan emas yang nilainya selalu mengikuti inflasi (bahkan
cenderung diatasnya), uang justru kian menyusut. Kini kita telah faham, bahwa
uang tak lebih dari kertas warna warni yang diberi angka oleh pemerintah. Uang
adalah hal terburuk untuk menyimpan kekayaan.
Kebutuhan seseorang akan terus bertambah. Menikah, membeli rumah dan
isinya, memiliki anak, pendidikan, kesehatan adalah beberapa kebutuhan yang
tidak mungkin diabaikan. Jika kita telah faham bahwa uang hanya baik untuk
kebutuhan jangka pendek. Maka kita perlu untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan
dimasa depan yang nilainya cenderung meningkat dapat kita penuhi ketika saatnya
tiba.
Disinilah pentingnya investasi. Investasi penting untuk dilakukan
untuk menjamin bahwa kekayaan yang kita miliki dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan nilainya untuk memenuhi kebutuhan dimasa depan. Investasi juga
menjadi jalan untuk meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya meningkatkan
kekayaan yang dimiliki.
Pada dasarnya investasi adalah menyalurkan kekayaan kita berupa uang
ke bentuk bentuk aset lain yang diperkirakan akan mempertahankan dan
meningkatkan nilai kekayaan tersebut. Dengan demikian, membeli gadget
baru atau barang-barang elektronik bukanlah bentuk investasi karena nilainya
pasti menurun. Prinsip yang sama berlaku untuk kendaraan, jika anda membeli
mobil untuk kebutuhan pribadi maka itu bukanlah investasi. Investasi hanya
terjadi jika mobil tadi anda jadikan mobil rental atau anda gunakan untuk
berjualan.
Investasi bukannya tanpa resiko. Beberapa bentuk investasi seperti
membuka usaha, membeli saham dan pasar uang memiliki resiko yang cukup besar,
sebanding dengan peluang pemasukannya. Namun kita bisa memilih bentuk bentuk
investasi yang memiliki resiko minimal seperti emas, tanah, properti, sukuk, surat
utang negara (SUN) dan lainnya.
Dulu seorang sahabat pernah berkata bahwa uang di tabungannya hanya
sekedar saja. Yang penting cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan antisipasi
kebutuhan mendadak. Seluruh uangnya telah diinvestasikan ke beberapa bentuk antara
lain rumah, emas, dan usaha. Awalnya saya berfikir bahwa punya tabungan sudah
cukup. Tapi lama kelamaan, setelah melihat fenomena nilai uang yang semakin
menurun, maka saya menyadari bahwa teman sayalah yang benar. Konon teman saya
ini, kekayaan tidak pernah berkurang karena investasinya selalu meningkat
nilainya.
Menurut saya, investasi sangat berkaitan dengan manajemen
pengelolaan keuangan. Artinya, investasi bukan semata-mata menumpuk-numpuk
kekayaan, tapi merupakan strategi untuk memenuhi tujuan-tujuan hidup. Seperti
yang tadi saya bilang, investasi merupakan salah satu cara untuk menjamin atap
untuk menaungi di kala hujan, ijazah anak-anak kita, atau kesehatan semua
anggota keluarga. Harus difahami, menumpuk kekayaan tidak selalu identik dengan
kebebasan finansial. Mobil baru di garasi anda adalah kekayaan, tapi apa
gunanya kalau rumah anda macet cicilannya.
Target – target ini bebas diisi sesuaikan kebutuhan anda. Oleh
karena itu jangan ragu-ragu untuk menuliskan mimpi-mimpi anda sekonyol apapun
itu. Contohnya saya, sampai saat ini saya masih bermimpi untuk membeli belalang
tempur Kamen Rider Black. Setelah anda menuliskan semua target di masa depan,
mulailah untuk merumuskan bentuk investasi apa yang anda pilih untuk memenuhi
setiap target tadi. nah ini yang akan saya bahas pada tulisan berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar