Selasa, 24 April 2012

Mengapa kita (harus) berinvestasi ?

-->
Sesekali pikirkan ini. Mengapa meski gaji atau pemasukan kita terus menerus meningkat, tetap saja terasa kurang atau tidak mencukupi kebutuhan atau keperluan hidup. Atau kenapa selalu saja ada orang yang mengeluh kekurangan uang untuk membayar ini dan itu, padahal orang tersebut memiliki pendapatan yang lumayan besar. Mengapa pula para ibu selalu mengeluh uang belanja yang kian hari kian tidak mencukupi?

Mungkin sebagian besar dari anda akan menjawab bahwa penyebab semua kejadian diatas adalah harga-harga barang yang terus-terusan naik. Disisi lain pemasukan tidak meningkat secepat naiknya harga beras. Kenaikan harga barang yang terus menerus menyebabkan uang yang kita miliki semakin kehilangan daya belinya di masa depan. Dulu ketika kecil, uang Rp.500 bisa membeli semangkuk baso. Sekarang uang yang sama tidak mampu lagi membeli satu buah pisang molen.

Ini fakta pahit yang tidak banyak orang sadari. Uang di dompet kita sama persis dengan makanan di lemari. Seiring berjalannya waktu, keduanya akan membusuk. Uang kita akan “membusuk” dengan kehilangan fungsinya untuk menyimpan kekayaan. Jika dahulu uang Rp. 100 ribu cukup untuk hidup seminggu, uang yang sama kini bisa habis dalam satu hari. Dengan logika yang sama, kita dapat menyimpulkan bahwa kekayaan kita berupa uang akan semakin menyusut seiring waktu.


Sebagai contoh. katakanlah pada tahun 2012 anda menyimpan uang senilai Rp. 100 juta yang nilainya sama dengan sebuah rumah. Rumah yang sama pada tahun 2013, meningkat harganya menjadi Rp. 110 juta. Sementara uang anda sama sekali tidak meningkat nilainya. Dengan demikian kekayaan anda kini tidak lagi cukup untuk membeli rumah tadi. Secara matematis kekayaan anda kini hanya 90,91% dari kekayaan anda sebelumnya.

Berbeda dengan emas yang nilainya selalu mengikuti inflasi (bahkan cenderung diatasnya), uang justru kian menyusut. Kini kita telah faham, bahwa uang tak lebih dari kertas warna warni yang diberi angka oleh pemerintah. Uang adalah hal terburuk untuk menyimpan kekayaan.

Kebutuhan seseorang akan terus bertambah. Menikah, membeli rumah dan isinya, memiliki anak, pendidikan, kesehatan adalah beberapa kebutuhan yang tidak mungkin diabaikan. Jika kita telah faham bahwa uang hanya baik untuk kebutuhan jangka pendek. Maka kita perlu untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan dimasa depan yang nilainya cenderung meningkat dapat kita penuhi ketika saatnya tiba.

Disinilah pentingnya investasi. Investasi penting untuk dilakukan untuk menjamin bahwa kekayaan yang kita miliki dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan nilainya untuk memenuhi kebutuhan dimasa depan. Investasi juga menjadi jalan untuk meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya meningkatkan kekayaan yang dimiliki.

Pada dasarnya investasi adalah menyalurkan kekayaan kita berupa uang ke bentuk bentuk aset lain yang diperkirakan akan mempertahankan dan meningkatkan nilai kekayaan tersebut. Dengan demikian, membeli gadget baru atau barang-barang elektronik bukanlah bentuk investasi karena nilainya pasti menurun. Prinsip yang sama berlaku untuk kendaraan, jika anda membeli mobil untuk kebutuhan pribadi maka itu bukanlah investasi. Investasi hanya terjadi jika mobil tadi anda jadikan mobil rental atau anda gunakan untuk berjualan.

Investasi bukannya tanpa resiko. Beberapa bentuk investasi seperti membuka usaha, membeli saham dan pasar uang memiliki resiko yang cukup besar, sebanding dengan peluang pemasukannya. Namun kita bisa memilih bentuk bentuk investasi yang memiliki resiko minimal seperti emas, tanah, properti, sukuk, surat utang negara (SUN) dan lainnya.

Dulu seorang sahabat pernah berkata bahwa uang di tabungannya hanya sekedar saja. Yang penting cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan antisipasi kebutuhan mendadak. Seluruh uangnya telah diinvestasikan ke beberapa bentuk antara lain rumah, emas, dan usaha. Awalnya saya berfikir bahwa punya tabungan sudah cukup. Tapi lama kelamaan, setelah melihat fenomena nilai uang yang semakin menurun, maka saya menyadari bahwa teman sayalah yang benar. Konon teman saya ini, kekayaan tidak pernah berkurang karena investasinya selalu meningkat nilainya.

Menurut saya, investasi sangat berkaitan dengan manajemen pengelolaan keuangan. Artinya, investasi bukan semata-mata menumpuk-numpuk kekayaan, tapi merupakan strategi untuk memenuhi tujuan-tujuan hidup. Seperti yang tadi saya bilang, investasi merupakan salah satu cara untuk menjamin atap untuk menaungi di kala hujan, ijazah anak-anak kita, atau kesehatan semua anggota keluarga. Harus difahami, menumpuk kekayaan tidak selalu identik dengan kebebasan finansial. Mobil baru di garasi anda adalah kekayaan, tapi apa gunanya kalau rumah anda macet cicilannya.

 Untuk anda yang hendak mulai berinvestasi, akan lebih baik jika anda melakukannya secara bertahap. Pertama, anda membuat list kebutuhan jangka panjang yang pasti harus dipenuhi. Buat list tersebut selengkap mungkin. Biasanya item yang utama adalah perumahan, pendidikan, kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan jiwa. Tuliskan nilai atau target dari tiap-tiap item, contohnya seperti ini:


 Target – target ini bebas diisi sesuaikan kebutuhan anda. Oleh karena itu jangan ragu-ragu untuk menuliskan mimpi-mimpi anda sekonyol apapun itu. Contohnya saya, sampai saat ini saya masih bermimpi untuk membeli belalang tempur Kamen Rider Black. Setelah anda menuliskan semua target di masa depan, mulailah untuk merumuskan bentuk investasi apa yang anda pilih untuk memenuhi setiap target tadi. nah ini yang akan saya bahas pada tulisan berikutnya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar