Untuk mereka yang
berpenghasilan tinggi, mungkin biaya pendidikan tidak menjadi masalah. Tapi
untuk mereka yang memiliki penghasilan menengah ke bawah, biaya pendidikan yang
semakin tinggi tentu menjadi kendala yang seringkali berakhir tanpa solusi.
Sayang sekali, banyak generasi muda yang cemerlang terancam pendidikannya hanya
karena terganjal biaya.
Sebenarnya kalau dipikir-pikir, seandainya para orang
tua mempersiapkan sedari dini, tentu masalah biaya pendidikan anak dapat
diatasi sejak awal. Asumsinya, seorang anak tidak langsung mendadak besar dan
masuk sekolah. Anggap saja, anda akan memasukan putra/putri anda ke sekolah
dasar pada umur tujuh tahun. Maka sebenarnya, anda dapat mencicil biaya masuk
SD selama tujuh tahun semenjak dia lahir. Atau katakanlah anda hendak memasukan
si kecil ke TK pada umur enam tahun, anda masih punya jangka waktu enam tahun
untuk mempersiapkan diri.
Mengelola keuangan sebenarnya tidak susah-susah amat.
Bahkan sangat sederhana. Pokoknya, selama kita punya kemauan, rencana yang
baik, dan disiplin, maka semuanya akan mudah. Tahukah anda mengapa orang
terkesan sulit mengelola keuangannya. Salah satunya adalah pola hidup boros.
Pola hidup boros ini, tidak selalu identik dengan belanja ala miss jinjing.
Pola hidup boros adalah semua gaya hidup yang sama sekali tidak bermanfaat,
bahkan cenderung merugikan. Boros erat sekali dengan perilaku impulsif alias
belanja tidak berdasar pada kebutuhan, tapi berbelanja setiap kali anda “lapar
mata”.
Merokok adalah salah satu contohnya. Sampai detik ini
belum ada orang yang berani menjamin bahwa manfaat merokok jauh melebihi
kerugian yang dikandungnya. Kenyataannya justru sebaliknya. Kesehatan tergerus,
uang pun ikut hilang. Oleh karena itu, berhenti merokok, tidak saja akan
membuat badan lebih sehat, tapi dana yang tidak terpakai bisa digunakan untuk
menyekolahkan anak anak anda.
Hitungannya mudah saja. Sebut saja anda berhenti merokok
semenjak kelahiran si buah hati. Jika sebelumnya anda menghabiskan Rp.
10.000/hari untuk dibakar begitu saja, dengan menabungkannya selama tujuh
tahun, maka anda akan mengumpulkan dana sebesar Rp. 25.770.000 pada akhir tahun
ke tujuh. Sederhana bukan.
Tabel 1. Menghitung Tabungan 10 Ribu/hari
Pada dasarnya pengelolaan keuangan itu punya dua prinsip
utama. Kebutuhan dan Waktu. Para orang tua yang kebingungan ketika hendak
memasukan putra/putrinya ke sekolah menunjukan kelengahan dalam mempersiapkan
dana pendidikan. Katakanlah jika Rp. 10.000/hari terlalu besar, dengan Rp.
5.000/hari saja, pada akhir tahun ketujuh anda masih bisa mengumpulkan Rp.
12.775.000. Prinsipnya, jika anda tahu bahwa kebutuhan itu pasti akan datang,
apakah itu biaya pernikahan, perumahan, pendidikan, kesehatan atau investasi,
maka anda harus segera menyiapkannya dari sekarang.
Hitungan diatas adalah model tabungan flat, artinya
anda hanya menabung uang saja tanpa menginvestasikannya kebentuk lain.
Kira-kira berapa yang bisa anda dapatkan dengan pengeluaran yang sama namun
diinvestasikan ke emas?
Katakanlah anda tetap menyisihkan Rp. 10.000/hari, namun
pada setiap akhir tahun anda menginvestasikan tabungan anda dengan membeli
emas. Jika ada kelebihan atau kekurangan, maka akan dimasukan ke tabungan tahun
berikutnya. Dengan asumsi harga emas meningkat 10% setiap tahun, jika anda
mencicil emas batangan selama tujuh tahun, maka pada ahir tahun ke tujuh anda
akan memiliki investasi dalam bentuk emas senilai Rp. 34,4 juta. Lumayankan?
Dengan pengeluaran yang sama anda mendapat kelebihan sebesar Rp. 8,87 juta.
Begini perhitungannya :
Tabel 2. Menghitung Investasi Emas 10 Ribu/hari
Jika pola yang sama anda teruskan selama tiga belas
tahun, anda akan mengumpulkan dana sebesar Rp 504,59 juta. Semua ini hanya
dengan menyisihkan Rp.10.000/hari yang dahulunya anda bakar-bakar begitu saja.
Andai saja pola ini anda lakukan sedari dulu, mungkin anda sudah jadi hartawan
dan tidak bingung lagi setiap tahun ajaran baru. Ga percaya? Coba saja,
berhentilah merokok dan mulailah menabung. Saya belum membahas persiapan dana
pendidikan dengan model asuransi. Mungkin besok. Moga moga
sayangnya big three billionaire indonesia mendapatkan uangnya dari jualan rokok (djarum, gudang garam dan sampoerna).
BalasHapusbeh, tambahin kata kunci (key word) di tiap blog lu, jadi semua org bisa baca pas pengen tau suatu topik tertentu yg kebetulan elu bahas. Googling>keyword>result>your blog>audience directing.
cheeers ^^b
yoi bro, bitter fact it is. iya nih blognyah masih amatiran hehe. buku lo belum beres gw baca. keren
Hapus