Senin, 30 Juli 2012

Acara Sahur (itu) Terburuk Tak Layak Tonton!



Seorang pria mendorong temannya sampai jatuh. Diiringi tertawaan dari teman-temannya yang lain. Seorang yang lain mengejek temannya, terkadang membuka aib, lagi-lagi diikuti gelak tawa. Pada momen lain, komunikasi diantara mereka hanya berisi saling melecehkan atau kekerasan. Alasannya? Agar orang yang melihat tertawa. Demikianlah, isi seluruh acara sahur itu tak lebih dari kekerasan, pelecehan, rasisme, membuka aib, penghinaan yang ternyata “boleh” ditertawakan. Memang pada akhirnya (menit-menit injury time) datang seorang yang berpeci, berjubah, dan bersorban (yang konon seorang alim ulama) untuk sekedar membaca khotbah-khotbah yang sudah tercetak dalam naskah. Nilai yang bisa diambil dari acara ini? Menertawakan penderitaan orang lain adalah baik. Tertawalah sekarang.

Di chanel lain, isinya berjubel dengan kuis-kuis berhadiah. Lengkap dengan sponsor disana sini. Isinya adalah “dakwah” tentang provider telekomunikasi yang perlu anda beli, sirup yang harus anda minum, cemilan yang harus disajikan untuk berbuka, atau pakaian yang perlu diborong.  Ada Iklan yang menjual handphone dengan bonus software kitab suci. Pesan iklan itu? Tingkatkan iman dengan membeli handphone, sungguh mengerikan. Ramadhan adalah tentang berbagi, namun acara ini menantang langsung dengan berteriak lantang : “BELI dan MILIKI, karena tanpa produk yang kami tayangkan, Idul Fitri Kalian akan BASI!!!”. Nilai yang bisa diambil dari acara ini? Konsumerisme adalah jalan menuju ampunan Tuhan.