Kamis, 14 April 2011

JAUHKAN AKU DARI ORGAN TUNGGAL !!!!...

Jujur, Aku tidak suka organ tunggal. Bukan karena pemain musiknya, tapi lebih kepada suasana yang ditimbulkannya. Setiap kali kantor mengadakan acara kebersamaan, selalu saja dimasukan acara hiburan berupa organ tunggal.Yang jadi masalah bukanlah organ tunggalnya, tapi pilihan lagu yang dimainkannya. Itulah masalah utamaku. Bukannya sok stylish, tapi aku memang termasuk pemilih kalo urusan lagu.

Terus terang aku bosan mendengar lagu-lagu itu itu saja yang dimainkan setiap kali ada acara kantor. Tembang pilihannya pastilah tak jauh jauh dari hits hits klasik (baca: jadul) yang rentang tahunnya mulai dari tahun 60an dan mentok di tahun 80an awal. Jika pilihan lagu tadi sudah habis, pilihan pastilah berganti ke lagu lagu daerah yang lagi-lagi itu itu saja dan tenar ketika sebagian besar generasi sekarang belum lahir. Bukan maksudku untuk anti lagu daerah, tapi harus kita akui, lagu lagu daerah ditinggalkan karena memang tak mau mengikuti perkembangan jaman. Lagu baru saja belum tentu disukai, apalagi lagu lama yang seolah sakral dan pantang dimodifikasi?

Situasi makin buruk ketika dangdut mulai dimainkan. Entah siapa yang akan memulai, tapi selalu saja ada “sesi” joged bersama. Jika itu yang terjadi, aku lebih memilih untuk menyingkir dan mencari teman ngobrol. Hal yang sama kulakukan ketika lagu “poco-poco” dimainkan. Aku sendiri penasaran kenapa lagu ini seolah jadi lagu wajib nasional jika ada acara hiburan. Tidak di pemerintahan, tidak di swasta, sama saja. Ketika teman-teman sibuk “goyang poco-poco” biasanya aku hanya duduk dan melihat. Mungkin aku jadi terkesan “tidak gaul” atau “tidak asik”, tapi terserahlah, karena ini urusan selera. Oleh karena itu aku tidak pernah mengganggu atau mengejek, selama teman-temanku suka, that's fine with me. Tapi urusan joged-joged ini bisa jadi urusan serius, suatu saat aku pernah hilang feeling karena wanita yang aku suka ikut goyang poco-poco, dan tiba-tiba saja terbersit keraguan dalam hati. “Lupakan saja....” kataku membatin.

Pada dasarnya aku bukan ingin usil dengan hobi orang lain. Bukan urusanku juga untuk menghakimi selera musik seseorang. Karena selera bukan soal benar dan salah. Tapi urusan cara menikmati hidup. Aku sendiri tidak akan memaksakan pilihan laguku untuk disukai orang lain. Tapi satu hal saja yang aku minta. Jauhkan aku dari organ tunggal. Sungguh, selama aku ketemu organ tunggal, baik waktu acara kantor, kawinan, atau kampanye, pilihan lagunya selalu saja tidak asik untukku dengar. Aku bukan tipe-tipe yang sok "ikut seru-seruan". Aku tidak ragu untuk mengatakan bahwa goyang poco-poco itu tidak "segitu" serunya, bahkan biasanya saja. aku juga tidak ragu untuk mengatakan bahwa lagu "kemesraan" sebaiknya dilarang saja, karena sudah terlalu sering dinyanyikan. Tapi kalau ada yang ingin, silahkan saja. Asal jangan paksa diriku.

oleh karena itu, sampai tiba waktu lagu padi, sheila on 7, Nidji, GIGI, kla project, linkin park, the coors, atau L'Arc En Ciels dimainkan oleh organ tunggal. Aku lebih memilih duduk bersama dan mengobrol saja.. dibawah cemerlang rembulan, ditemani semilir keredupan.

saking seringnya waktu hidup goyang poco-poco, ini yang terjadi setelah mati :
sumber disinih

Rabu, 13 April 2011

BUKA USAHA NGGAK KAYA? PERCUMA......!!!!!


“Kenapa Orang yang Punya Usaha Belum Tentu Kaya.......”



Setelah lama agak tertunda, kali ini saya akan membahas buku dari salah satu perencana keuangan pertama di Indonesia, Safir Senduk. Judul bukunya sama dengan diatas: Buka Usaha Nggak Kaya? Percuma. Buku ini terbitan tahun 2006 dan saya beli tahun 2007 lalu (Agak klasik memang). Buku ini termasuk buku poket (ukuran kecil) dengan tebal 189 halaman dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo (yang dulu terbitkan komik dragon ball).

Sesuai dengan judulnya, buku ini membahas tentang manajemen pengelolaan usaha atau bisnis untuk mereka yang ingin memulai membuka usaha. Secara pribadi, saya suka buku ini. Selain karena bahasanya yang sederhana dan mudah dimengerti, materi yang dibahas relatif mudah dilaksanakan. Buku ini membuka pemahaman kita tentang sisi lain usaha. Jika buku-buku lain berkutat pada motivasi usaha dan bagaimana menjalankannya, buku ini justru “membuka borok” dunia usaha dan memandu para pemula untuk memahami resiko sebenarnya dalam menjalankan usaha. Untuk anda yang ingin membuka usaha, saya sarankan buku ini sebagai salah satu referensi.

Safir Senduk membagi buku ini menjadi 7 bab. Bab pertama membahas kelemahan para pengusaha yang sangat tak acuh untuk berdisiplin mengelola arus kas bisnisnya. Kalimat yang paling berkesan pada bab ini adalah “Kenapa Orang yang Punya Usaha Belum Tentu Kaya”, dan memang inilah pertanyaan inti buku ini. Pernah merasa bahwa setiap kali terima uang (apakah hasil bisnis atau pekerjaan), uang tersebut terasa cepat sekali hilang?. Apakah saudara termasuk yang penghasilannya mencapai “sepuluh koma”, yang berapapun penghasilannya tanggal sepuluh sudah “koma”? Maka kemungkinan keras, ada yang salah dengan manajemen keuangannya.

Umumnya,hanya ada tiga sebab yang membuat orang yang punya usaha sendiri belum tentu jadi kaya biarpun banyak buku yang mengatakan bahwa membuka usaha sendiri bisa bikin kaya, yaitu:

1. Boros
2. Terlalu banyak keperluan pribadi yang mendesak
3. Uangnya tidak diputar

Mari kita bahas bersama setiap poin diatas. Boros semenjak jaman dahulu merupakan musuh utama manusia. Berapa banyak bangsa yang jatuh karena besar pasak daripada tiang. Konon negara Yunani kuno yang adi daya pernah hampir bangkrut gara gara menghabiskan anggaran besar-besaran untuk membangun kuil parthenon. Ketika kas negara menipis, kuis yang megah tersebut di preteli kembali untuk dijual. Dalam berbisnis, boros memang musuh utama. Safir senduk menulis, bila setiap kali kita menerima uang dari aktifitas bisnis dan langsung dihabiskan untuk belanja, maka kapan kita kaya?

Sepanjang saya ingat, bisnis yang direcoki rentetan keperluan pribadi akan hancur juga pada akhirnya. Ketika aku kecil, ibu biasa menyuruhku pergi ke pasar untuk belanja barang-barang dagangan. Saya masih ingat toko grosir terbesar di pasar saat itu. Toko itu lebih mirip mall grosir daripada sekedar toko. Masih segar ingatanku tentang gudangnya yang sebesar gudang bulog dan deretan rak rak barang yang menjulang sampai ke atas. Pemandangan para pegawai yang bergelantungan di tangga untuk mengambil barang bukanlah pemandangan aneh. Tapi hari ini toko itu tak berbekas lagi. Singkat cerita, sang pemilik kecanduan judi dan anaknya keranjingan foya-foya. Perilaku yang sama pulalah yang mengirim sebuah hotel terbesar (waktu itu) di dekat rumahku ke jurang kebangkrutan. Begitu juga usaha yang setiap keperluan pemiliknya dipenuhi oleh kas bisnis. Jika setiap kali bayar listrik dan air, jajan anak, belanja harian, dibebankan pada kas usaha, kapan modal usaha akan terkumpul?

Meskipun memiliki usaha yang maju, jika uang hasil pendapatannya tidak diputar kembali, maka kita memiliki resiko besar. Resiko besar apa? Sebut saja kita punya tabungan milyaran (amiiin...) dan kita memiliki bisnis yang berjaya. Tapi hidup mestilah berputar dan siapa tahu bisnis kita tidak “segagah” sebelumnya. Memang kita masih punya tabungan yang milyaran itu (teuteup amiiiin...), tapi seperti kata orang bijak, di masa-masa sulit, uang lah yang akan pertama kali berkhianat. Maksudnya begini, seberapapun besarnya simpanan kita, jika sifatnya pasif, maka lama kelamaan pasti habis. Entah untuk keperluan sehari-hari, biaya kesehatan, pendidikan dan lainnya. Oleh karena itu, memiliki perputaran uang selain bisnis utama kita adalah hal yang perlu.

Cobalah untuk sekali-kali main ke toko buku, kemudian mampir ke bagian buku tentang bisnis. Kita akan melihat deretan buku-buku yang memotivasi kita untuk membuka usaha. Judulnya macam-macam, yang pasti semuanya ditujukan untuk meyakinkan pembaca bahwa membuka usaha merupakan jalan menuju semua impian (memang ada benarnya). Sebagai “pelengkap”, biasanya penulis mengadakan pelatihan dan seminar berdasarkan bukunya dan memberi label “jalan menuju sukses”. Biar afdol, para penulis yang merangkap motivator ini, sering menjuluki diri sendiri sebagai “guru sukses”. Sebenarnya yang dilakukan para motivator ini tidak salah, tapi seringkali mereka hanya berfokus pada semangat dan perubahan pola pikir. Padahal aspek teknis pengelolaan usaha sama sekali tak boleh dilupakan. Saya pernah membahas ini sebelumnya, lengkapnya main kesinih.

Disinilah safir senduk menulis buku ini untuk mengisi kekosongan tentang aspek teknis dunia usaha. Lebih tepatnya kurangnya referensi untuk mengelola keuangan usaha dan pemiliknya. Kita bisa saja semangat menggebu-gebu untuk menjadi pilot, tapi percuma saja jika anda tidak tahu cara mengendarai pesawat. Kita bisa saja diwarisi perusahaan besar, tapi percuma saja jika anda tidak tahu cara mengelolanya.

Untuk memudahkan pembaca, safir senduk memberikan lima kiat sederhana bagaimana cara mengelola keuangan bisnis sehingga anda, keluarga dan bisnis yang dimiliki bisa bebas dari pusaran kebangkrutan atau justru bisa melesat mencapai semua impian. Langsung sajah gan, ini lima kiat yang tasi saya maksud:

1. Pisahkan keuangan pribadi dan Keuangan Usaha
2. Kendalikan pemasukan dan pengeluaran anda
3. Proteksi, proteksi, proteksi
4. miliki investasi selain usaha
5. lakukan analisis ketika ingin membuka usaha baru

sederhana bukan? Masing-masing kiat ini akan saya bahas pada tulisan berikutnya karena masing-masing kiat memiliki “kisah”nya sendiri. Untuk sekarang, saya tinggalkan agan agan untuk merenung, benarkah kita telah sukses?

untuk mengenal safir senduk lebih jauh silahkan main ke kantornya disinih

BRIPTU NORMAN, BOSEN LIAT POLITIKUS, MIE INSTAN DAN AJI MUMPUNG

Sebagai catatan, saya sama sekali tidak benci pada Briptu Norman, malah saya suka dengan gayanya yang alami ketika "joged-joged" di youtube. Tapi saya juga bukan penggemarnya, secara saya ini bukan penggemar hal-hal berbau india. (no offense, ini bukan rasis, tapi memang tidak hobi saja).

ketika pak polisi ini mulai tenar berkat promosi abah youtube, tiba-tiba saja negara indonesia ini bertabur wajah Briptu Norman Kamaru. Layaknya ketemu oase di gurun, kisah norman kamaru langsung saja mengobati rasa haus rakyat indonesia akan berita menyenangkan.

Jujur saja, selama bertahun tahun ini kita selalu disodori berita macam-macam dan mayoritasnya tidak menyenangkan. Entah itu berita dugaan sekelompok elit yang maling duit trilyunan, video pasangan artis yang "bobo bareng", ketua KPK yang membunuh dengan motif (katanya) rebutan wanita. Anggota DPR yang ngotot minta gedung, PNS Ditjen Pajak yang hobinya nyari "duit tambahan", isu terorisme yang lama kelamaan makin ga jelas, film hollywood yang ternyata tidak bayar pajak, pembocor isu mafia pajak yang ternyata terima suap, ribut-ribut soal apakah ketua KPK terima duit suap atau tidak, ribut-ribut soal rekaman makelar kasus, puluhan korban berjatuhan karena tabung gas (bukan teroris), pelecehan (berulang)malaysia seolah indonesia ini wanita murahan, koalisi yang maju mundur tapi tidak untuk rakyat, keras kepalanya nurdin halid, timnas garuda yang kalah terus, prestasi bulu tangkis yang tinggal bulunya, banjir dimana-mana, harga-harga naik terus tapi indeks daya beli belum tentu naik, kemiskinan dimana-mana, maraknya sekolah jahanam yang menolak calon siswa tidak mampu, maraknya rumah sakit biadab yang menolak pasien miskin, dan begitu banyak berita yang tidak enak lainnya. seringkali malas jadinya untuk update berita terbaru.

Inilah kenapa Briptu Norman Kamaru menjadi mendadak tenar melebihi Marzuki Ali (terkutuklah dia).Di saat kehidupan begitu keras untuk sebagian besar rakyat indonesia, polisi muda ini muncul sebagai hiburan untuk sejenak melupakan kegetiran hidup.

Hal itu pula yang di tangkap oleh semua media. Sebagai mana seharusnya sebuah bisnis berjalan, media massa langsung saja mengalihkan liputan dan acara utamanya dari isu politik, ekonomi, sosial dan lainnya ke satu isu saja : briptu norman kamaru. Berhari hari ramai perdebatan apakah dia akan dihukum atau tidak. Setelah ternyata tidak dihukum, perdebatan beralih ke topik apakah dia akan pindah tugas di jakarta, atau apakah dia beralih profesi sebagai artis. Begitu banyak norman berkeliaran sehingga indonesia terkena demam "norman".

dulu hal yang sama terjadi kepada sinta dan jojo. dua dara manis ini tiba-tiba saja jadi artis dadakan setelah mereka memajang video lip sync di abah youtube. tidak sekedar di undang wawancara atau mengisi acara, mereka juga langsung menjadi bintang iklan. sadar bahwa semua ketenaran itu hanya sementara, maka keduanya mengambil langkah yang biasa diambil ketika ada kesempatan, langsung membuat rekaman (yang entah kemana sekarang).

awalnya saya berfikir bahwa Briptu Norman tidak akan aji mumpung dengan menjadi artis dadakan. kemunculan dia diberbagai acara televisi dan radio awalnya ku anggap sebagai hal yang biasa dan wajar adanya. Tapi ketika muncul kabar bahwa briptu norman telah rekaman single yang diproduseri oleh farhat abbas, maka seketika pula hancurlah optimisme tadi.

tiba-tiba saja Briptu Norman dapat tawaran iklan, punya single lagu, mengisi acara, diundang acara, ditawari produser film india, dan entah tawaran apalagi. dalam waktu kurang dari satu bulan, Briptu Norman telah mencapai apa yang diperjuangkan oleh Agnes Monika selama bertahun tahun, instan sekali.

tapi seperti sifatnya mie instan, jika ketenaran ini tidak dikelola dengan baik akan berbalik kepada diri sendiri. banyak sekali kisah orang-orang yang ingin terkenal secara instan dan menempuh cara-cara yang instan pula. ingat acara-acara seperti Akademi Fantasi Indosiar (AFI), Kontes Dangdut indonesia (KDI), dan Super Mama? meski dilengkapi dengan dewan juri untuk menilai kemampuan pesertanya, tetap saja hasil akhir ditentukan oleh banyaknya sms voting. inilah yang membuat banyak peserta yang aslinya hidup susah, betul betul bunuh diri dengan memaksakan diri membayar pendukungnya untuk mengirimkan sms sebanyak banyaknya. untuk lebih jelasnya berkunjunglah ke sini, atau untuk silaturahim ke sini.

kembali ke Briptu Norman. saya harap dengan semua ketenaran yang didapatkan sekarang. tidak membuat dia lupa diri jadi dirinya sebagai polisi. jika memang berniat menjadi artis, tentu itu pilihan pribadi. tapi dia harus betul betul siap karena seperti halnya menjadi polisi, menjadi artis pun benar-benar butuh perjuangan. harus dipahami kehidupan Artis tidak seglamour yang banyak orang kira. dibelakangnya tetap ada cucuran keringat,darah dan air mata.

saya juga berharap masyarakat tidak melihat fenomena Briptu Norman, Sinta dan jojo atau Udin dengan berfikir bahwa ada jalan singkat menuju kesuksesan. Apa yang mereka alami sekarang adalah pengecualian yang tidak akan bertahan lama. Sinta dan Jojo harus tetap casting jika ingin tampil di film atau sinetron, Briptu Norman dan Udin harus tetap latihan vokal agar bisa bersaing dengan penyanyi lain. itulah hukumnya, itulah aturannya.

sebagai penutup ini dia foto2 sinta dan jojo, dan briptu norman :
1. ini lagi asik joged joged di markas



2. norman lagi dihukum nyanyi lagi gara-gara jogednya kelamaan

3. norman dipanggil ke markas pusat, tapi tetep disuruh nyanyi

4. tiba-tiba norman masuk tipi


5. kemudian masuk rekaman


sekarang sinta dan jojo
1. iseng narsis masukin youtube

2. tiba-tiba terkenal dan masuk koran, dan tipi


3. bikin rekaman

4. trus jadi bintang iklan


terus terang kalo yang ini saya ga punya komentar apa-apa

KETIKA KAU BERTEMU DENGAN KEPAHITAN


Kau tahu? terkadang kepahitan tidak datang sekonyong-konyong. Dia datang bertahap. langkah demi langkah. Begitu teratur sehingga seringkali, mereka yang akhirnya bersua dengan pahit melayangkan pandang ke langit dan menjatuhkan tatap ke tanah seraya berkata "seharusnya aku sadari sedari dulu...."

Demikianlah adanya kepahitan. getir bukanlah sesuatu yang didambakan, apalagi untuk dilayangkan undangan. dia bukanlah tamu agung, dia bukanlah kerabat pengobat rindu.

Begitu getir sehingga mereka berharap begitu rupa. Berandai-andai bahwa hidup bisa di ulang dan lembar-lembar masa lalu adalah hayalan yang cela untuk diucapkan. Demikian adanya sang tamu, duhai sahabat.. dia terkadang mengetuk pintu dan beranjak masuk. sungguh sahabat, seiring dia bertamu, maka seluruh duniamu akan menyambut dengan menutupi sinar dengan kelam.

Tapi duhai sahabat, setiap gores-gores kalimat yang kutulis untukmu sebenarnya hanya ulangan dari gurat-gurat kisah yang kau alunkan untukku. ingatkah kau waktu itu? ketika kehidupanku tak lebih dari padang kosong yang ramai dengan belulang kenangan. Waktu itu kau datang, berkata bahwa sang pahit menebarkan sedih dan gelap, untuk ku siram dengan jiwa yang tersisa sehingga pada masanya akan ku tuai bulir-bulir kehidupan?

ingatkah kau duhai sahabat? ingatkah kau ketika hanya dirimu yang tersenyum padaku di padang belulang?... sekarang ku lihat kau termenung, dan kulihat senda guraumu dengan sang pahit.

ah.., begitu adanya.. kulihat bahwa kau telah menduganya semenjak awal. Bahwa kepahitan akan datang, bahkan kali ini dia tidak datang untuk bertamu. dia datang untuk tinggal. duhai sahabat, gerangan kutukan pahit apa yang telah berlaku untukmu?

dan kau tersenyum, dan bertutur bahwa ini semua merupakan rencanamu semenjak awal. kepahitan adalah teman satu satunya yang kau percayai. kau katakan padaku bahwa kepahitan bersedia untuk menunjukan jalan..

jenius. sungguh sahabat, kau telah tahu semenjak awal bahwa hanya ada satu pilihan. kau telah melihat bahwa dunia berkhianat padamu dan kenyataan telah berselingkuh dengan musuhnya sendiri. kau telah melihat bahwa hanya ada satu pilihan untuk melepaskan diri dari pusaran palsu dan tipu daya. kau tahu bahwa kejujuran hanya bersemayam pada sang pahit. bahwa telah lama sang murni berkeluh kesah kepada kepahitan tentang ramainya kampung halamannya dengan abu. begitu banyak abu-abu, demikian katamu.

bijak adanya ketika kau katakan bahwa sang pahit tidak datang untuk mengambil jiwamu pergi. karena dia datang bersama kejujuran dan kebenaran. Ketika kau tahu bahwa pusaran nasib tak memberi pilihan, kau tahu hanya kepada pahit kau bisa mengadu.

duhai sobat, tegapkanlah dadamu. Usah kau sedih melihatku detik ini. Bersahabat dengan kepahitan adalah pilihanku. sungguh sobat, kepahitan adalah teman yang baik. ingatkah ketika kita semua berjalan bersama? ingatkah ketika kau menunjukan jalan, aku memikul beban dan kepahitan menjaga jiwa kita. Menjaga akal sehat kita sehingga langit tetap menjadi langit dan bumi tetap menjadi bumi. Ingatkah masa-masa ketika semuanya tak beraturan dan hanya kita saja yang tetap berjaya.

marilah sobat, jamuan anggur ini tak akan lengkap tanpamu. kepahitan telah menuangkan kegetiran untuk kita teguk bersama. sungguh aku sepi tanpamu sobat, gelas gelas ini telah penuh dan pahit telah menghiasinya dengan daun daun kenyataan. kursi untukmu sobat, kursi ini hanya untukmu.

(di tulis bukan karena cinta, bukan karena harta, semata-mata hanya karena aku memutuskan untuk bersahabat dengan setiap pahit yang bertamu dengan hidupku dan itu menjaga akal sehatku)

Senin, 11 April 2011

HARGA SEMBAKO TANGGAL 11 APRIL 2011

Inih adalah Harga sembilan bahan pokok tanggal 11 April 2011.
sumber : kementerian perdagangan

1. Minyak Goreng Kemasan Rp. 9,445/620ml
2. Minyak Goreng Curah Rp. 10,880/kg
3. Daging Sapi Rp. 68,627/kg
4. Daging Ayam Broiler Rp. 22,897/kg
5. Daging Ayam Kampung Rp. 44,029/kg
6. Telur Ayam Ras Rp 16,186/kg
7. Telur Ayam Kampung Rp 35,529/kg
8. Tepung Terigu Rp 7,584/kg
9. Kedelai Impor Rp 8,416/kg
10. Kedelai lokal Rp 8,708/kg
11. Beras Medium Rp 7,047/kg
12. Gula Pasir Rp 10,892/kg
13. Susu Kental Manis Rp 8,558/397g
14. Mie Instant Rp 1,475/Bungkus
15. Cabe Merah Keriting Rp 19,836/kg
16. Cabe Merah Biasa Rp 19,367/kg
17. Bawang Merah Rp 19,907/kg
18. Ikan Teri Asin Rp 41,443/kg
19. Kacang Hijau Rp 17,245/kg
20. Kacang Tanah Rp 15,877/kg
21. Ketela Pohon Rp 2,837/kg

catatan : data disini sepenuhnya milik kementerian perdagangan. harga diatas dapat berubah sesuai kondisi lapangan.

KELAKUAN DPR DAN ANAK TK

Gus Dur pernah bilang bahwa tidak ada beda antara anak TK dan anggota DPR. saya pribadi tidak setuju dengan perumpamaan ini. Terus terang, dengan menyamakan Anak TK dengan anggota DPR sama saja dengan melecehkan dan menghina anak TK. kenapa saya bilang begitu? karena banyak perilaku anggota DPR, praktis jarang sekali dilakukan oleh anak TK. Jika agan agan masih ragu, mari saya buktikan.

1. Anak TK tidak pernah beramai ramai menginjak meja

2. Anak TK tidak pernah ramai ramai tidur di ruangan




3. Anak TK tidak pernah buka film porno di kelas (dan moga2 di manapun)




4. Anak TK tak pernah bikin video porno
maaf ya.. daripada saya ditangkap karena UU pornografi.. untuk ini ga ada fotonyah

5. Anak TK tidak pernah terima suap

6. Anak TK tidak pernah rusuh dan berkelahi di kelas

daftar perilaku buruk ini sebenarnya masih panjang, dan tak satupun persisnya dilakukan oleh mayoritas anak anak TK di Indonesia. oleh karena itu, sayah mendukung seluruh anak TK di Indonesia untuk menolak keras disamakan dengan anggota DPR..

Minggu, 10 April 2011

PRITA LAURA DAN KAWAT GIGI (LAGI....)

Kalo kemarin saya iseng posting soal kawat gigi Meutya Hafid, sekarang saya mau posting soal kawat gigi yang dipakai oleh Prita Laura. Prita Laura sudah memakai kawat gigi jauh sebelum Meutya Hafid. dia sudah memakainya sekitar tahun 2007an jaman dia bawain acara "archipelago" di Metro Tipi.

Sebenarnya agak kecewa ketika pertama kali liat dia pake kawat gigi. Mungkin kata orang giginya agak ke depan. Tapi bagiku senyumnya manis-manis aja, no problemo senorita... ini fotonya waktu masih belum pakai kawat gigi :



dengan mata yang besar, senyumnya yang lebar dan suara yang renyah, acara jalan-jalan yang biasanya membosankan jadi menyenangkan (asli.. aku ga suka acara jalan2 kecuali yang dibawain sama Riyani Djangkaru, Prita Laura dan Pepi). dulu ketika bawain Archipelago, Prita laura seolah menyatu dengan objek yang diliput. ga seperti acara jalan-jalan ato traveling lainnya dimana hostnya ga lebih dari turis perusak dan sok kaya. itu yang membuat aku suka dengan presenter yang satu ini.

Mungkin karena aku menyukai senyumnya, aku merasa aura alaminya hilang semenjak dia memakai kawat gigi. Tiba-tiba saja, Archipelago menjadi biasa kembali, dan sampai sekarang tak ku tonton lagi. langsung saja, ini prita setelah pake kawat gigi




bagaimanapun dia tetap Prita yang aku suka. Tadi pagi dia bawain berita pagi di Metro tipi. Gaya dan suaranya masih seperti dulu. hanya satu yang hilang, senyumnya yang alami.

untuk anda yang ngefans dengan pembawa berita (prita misalnya), silahkan berkunjung ke blog inih:
http://newsanchoradmirer.wordpress.com

Sabtu, 09 April 2011

MALINDA DEE DAN PLASTIK BASKOM

Terus terang nama Malinda dee membuat saya ngeri. Saya tidak berbicara soal kasus yang dituduhkan kepadanya. Apakah dia memang menguras isi rekening kliennya atau tidak, biarlah pengadilan yang membuktikan. Kengerian yang saya rasakan berasal dari hal lain yang ada pada diri Malinda Dee. Hal yang menurutku seharusnya tidak ada.

Semenjak kasusnya mencuat, marak orang memberikan label untuk Malinda dee. Mulai dari “pembobol bank cantik”, “pencuri sexy”, “penipu cantik” dan lain sebagainya. Seolah-olah karena cantik dan sexy maka semua kejahatannya (jika memang terbukti) bisa di”maklumi”. Tapi maaf saja, itu tidak berlaku untukku. Bagiku, “keseksian” atau “kecantikan” Malinda dee justru memberikan aura yang tidak menyenangkan.

Mungkin karena penampilan fisiknya, banyak orang menilai bahwa si tersangka pembobol citibank ini sebagai wanita yang cantik dan seksi. Namun kesan yang kudapat justru sebaliknya. Semakin sering kulihat foto-fotonya di internet, makin jelas gurat-gurat perjuangan Malinda Dee untuk membohongi umur. Dari info yang kudapat Malinda Dee berumur sekitar 47 tahun, ada pula yang mengatakan 37 tahun. Namun jelas sekali bahwa Malinda dee tidak lagi berusia 20an.

Begitu juga dengan fisiknya secara keseluruhan. Jelas sekali terpancar aura penipuan dan membohongi diri sendiri. Seorang sahabat mengatakan bahwa tubuh Malinda dee melanggar seluruh aturan hukum alam dan perlu ada penyelidikan kandungan “zat non alami” di dalamnya. Sahabat yang lain sambil berkelakar mengatakan bahwa kandungan plastik di tubuh Malinda Dee mengalahkan kandungan plastik pada boneka Barbie. Memang tak jauh jauh kawan, aku curiga bahwa Abah Silikon telah turun tangan.

Aku tak bermaksud menjustifikasi perilaku Malinda Dee. Apapun bentuknya, selama tidak merugikan orang lain, maka itu adalah hak pribadi dirinya. Aku hanya miris dengan kecenderungan dirinya untuk membohongi diri sendiri dengan harapan membohongi orang lain. yang muncul bukannya “grace from beauty” tapi justru “grave of beauty”. Sampai detik ini, tak seorangpun sahabat yang yakin bahwa penampilan Malinda Dee alami adanya. Mufakat justru tercapai untuk menentukan dimanakah abah silikon paling banyak bersemayam di tubuh Malinda Dee. Seorang sahabat dengan sinis mengatakan bahwa bisa jadi bukan silikon yang dipakai untuk mempermak tubuh Malinda Dee, taPi plastik baskom. Itulah satu satunya penjelasan mengapa “ukuran”nya tak berbeda jauh dengan baskom.

Untuk sahabat-sahabatku para wanita, ketahuilah. kami para pria memang suka dengan tubuh yang bagus. Tapi ukuran bagus itu relatif. Ada yang suka dengan yang tinggi, tapi banyak pula yang senang dengan wanita-wanita yang mungil. Ada yang selera dengan wanita kurus dan ramping, ada yang memilih wanita yang berisi. Dari sekian banyak hal hal yang relatif, ada satu hal yang pasti dan tidak akan pernah berubah. Semua laki laki menginginkan wanita yang alami, tidak dibuat buat. Menjadi cantik adalah anugerah para wanita, tapi bukan berarti dengan menjejalkan kepalsuan kepada sesuatu yang sebenarnya telah sempurna.

Sebagai penutup aku lampirkan foto Malinda Dee ketika remaja dan sekarang.

1. Waktu masih remaja

2. sekarang ketika sudah "berubah"

DAN INI ADALAH CANTIK YANG SESUNGGUHNYA....LADY DIANA..

biar udah tua, auranya makin keliatan



sayang Allah telah memanggil Lady Di...

Jumat, 08 April 2011

MEUTYA HAFID DAN KAWAT GIGI

Tadi aku menonton diskusi di metro TV soal rekomendasi DPR tentang kasus citibank. Kebetulan narasumbernya mantan anchor (yang baca berita) metro TV yang sekarang jadi anggota DPR dari fraksi Golkar : Meutia Hafid. Aku gak begitu perhatiin diskusinya, yang menarik perhatianku justru perubahan penampilan Meutia : Kawat gigi. Ya, sekarang anggota DPR ini memakai kawat gigi. Seperti wanita sadar mode lainnya, dia tak memakai sembarang kawat gigi, dia memilih kawat gigi berwarna. Awalnya ga yakin kalo dia pake kawat gigi (karena aku yakin giginya sudah bagus). Tapi setelah minta petunjuk ke Abah Google, saya berhasil mendapatkan foto bukti bahwa dia memang pakai kawat gigi. Tadi waktu diskusi warnanya hijau, tapi pas minta arahan lagi ke abah google. Aku ga ketemu foto yang jelas. Lagipula seperti kata temenku, warnanya memang bisa diganti ganti. Langsung ajah, ini foto-foto meutia hafid sebelum dan sesudah memakai kawat gigi hasil diskusi dengan abah google :

1. Waktu kerjanya masih bacain berita


2. Waktu jadi caleg


3. Ini waktu masuk iklan kampanye golkar


4. Nah ini waktu udah jadi anggota DPR