Kamis, 31 Maret 2011

Seminar Entrepreneurship ! Ikut ga ya?


Sering kita dengar pendapat bahwa jalan menuju kekayaan dan kesuksesan adalah dengan menjadi wirausaha. Pendapat itu menyatakan bahwa dengan menjadi wirausaha, kita akan mencapai apa yang disebut kebebasan finansial. Yaitu sebuah kondisi dimana “uang bekerja untuk kita, dan bukan sebaliknya”. Seringkali istilah kebebasan financial digambarkan bahwa seseorang dapat duduk santai tanpa harus bekerja apa-apa tapi tetap menerima aliran uang!!!

Seolah wirausaha merupakan kata sakti dimana semua masalah akan selesai dengannya, maka hampir setiap hari ada saja seminar atau pelatihan yang bertema “menjadi pengusaha sukses”. Jargonnya pun bermacam-macam tapi sebenarnya serupa. Yang satu bertema “Cara Gila Menjadi Pengusaha”, yang lain mengklaim sebagai raja “financial revolution”, tetangganya mengaku punya “golden ways”, sebelahnya memprovokasi agar “berhenti sekolah jika ingin kaya”. Jika dulu digunakan istilah pelatih, sekarang itu tidak berlaku lagi. Karena demi alasan komersial, maka istilah pelatih diganti menjadi fasilitator, coach, trainer, motivator, navigator, master dan gelar sejenis lainnya.

Dari sekian banyak seminar dan pelatihan yang saya pernah ikuti, saya bisa simpulkan tiga hal. Pertama, semuanya bertujuan untuk membantu anda memperbaiki diri. kedua, beberapa menawarkan peluang bisnis (contohnya MLM atau frenchise). Ketiga, banyak pengisi acaranya meski mengaku sukses sebagai pengusaha, sebenarnya bisnis pelatihan itulah bisnis utamanya. Beberapa kali, saya pernah jadi panitia sebuah acara training. Si trainer mengklaim dirinya pengusaha dan punya bisnis di sana sini. Bahkan dia mengaku ketua asosiasi pengusaha ini dan itu. Lama kelamaan saya faham bahwa itu semuanya bisnis dia yang lama dan sedang mandek. Soal ketua asosiasi? Ternyata anggotanya hanya hitungan jari.

Beberapa dari anda pasti bertanya apakah salah punya bisnis training? Tentu tidak, itu bisnis yang baik, sah dan tidak melawan hukum. Jadi jika anda kebetulan seorang trainer, saya tegaskan bahwa itu bukanlah bisnis yang buruk, selama anda jujur dan tidak mengaku-ngaku. Saya hanya ingin menunjukan agar orang tidak gampang terbuai dengan klaim-klaim dari beberapa trainer yang saya nilai berlebihan. Saya pribadi pernah bekerja di suatu lembaga training. Selama bekerja disana, kami tidak pernah membuat klaim yang memang tidak ada buktinya.

Apakah mengikuti pelatihan dan seminar seperti itu bermanfaat? Saya kira ya. Anda perlu sekali-kali hadir didalamnya. Tapi jangan berharap terlalu banyak, karena what you see and hear mostly is what you get. Banyak sahabat kecewa karena mereka berfikir dengan rajin-rajin ikut pelatihan dan seminar, hidup mereka akan secara ajaib berubah. Salah besar.

Seminar dan pelatihan, apakah itu motivasi, wirausaha, finansial atau lainnya, hanya membantu anda untuk merubah cara pandang dan sikap mental. Ibarat api, semangat membara yang anda rasakan begitu keluar dari forum pelatihan hanya bertahan lama jika “bahan bakar” dalam jiwa anda memang banyak. Artinya, bukan salah trainernya, tapi salah mental kita yang memang gampang loyo.

Kedua, kegagalan sering terjadi karena tidak konsisten menjalankan materi pelatihan. Katakanlah anda mengikuti seminar wirausaha. Pastilah anda diajarkan untuk tidak berhenti berusaha, sekarang tanyakan pada diri anda sendiri, benarkah kita konsisten untuk berusaha terus? Atau ketika diminta untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha, jangan-jangan kita manja dengan terus memakan kas bisnis untuk kepentingan konsumtif.

Ketiga, kita sering terjebak dalam ilusi sosok. Bahwa kita ikut pelatihan hanya karena sosoknya bukan substansinya. Saya punya teori bahwa saat ini, trainer tak ubahnya selebritis sehingga komunikasi antara peserta pelatihan dan trainernya tak berbeda ketika artis ketemu fans. Mungkin si trainer tidak berubah, tapi para peserta tidak lagi melihat dirinya sebagai trainer biasa, tapi artis!

Lebih gawat lagi, ada ilusi lain yang seolah sengaja disebarkan. Yaitu ilusi bahwa sosok trainer adalah manusia sempurna yang diturunkan dari langit untuk menjawab segala permasalahan manusia. Saya faham bahwa seorang trainer harus tampil sempurna. Sekali gagal menjawab pertanyaan peserta, maka tamatlah karirnya. Tapi coba lihat brosur, buku, atau publikasi lain tentang acara pelatihan seperti ini. Seringkali sosok trainer digambarkan terlalu berlebihan yang ujung-ujungnya akan mengecewakan peserta. “aaah kalo begini aja, gua juga bisa… nyesel deh”, tak asing dengan keluhan seperti ini? Saya tidak kaget.

Untuk anda yang ingin menjadi seorang wirausaha dan berniat mengikuti training “jadi pengusaha”, saya mendukung sepenuhnya. Tapi harap ingat, sedahsyat apapun acaranya tetap saja sifatnya training alias latihan. Ibarat belajar nyetir, tentu kita tidak langsung bisa. Harus belajar teori dulu, belajar aturan dulu. Begitu juga dengan training. Apapun namanya, siapapun trainernya, sebenarnya tak beda dengan masuk ke ruang kelas dan belajar. Akan lebih baik jika memang diniatkan untuk mencari ilmu dan mencoba merubah pola pikir, bukan untuk mencari jalan cepat menuju sukses. Maaf saudara, mencari kekayaan dengan ilmu hitam pun perlu proses. Siapa bilang punya tuyul tidak pake biaya dan usaha? Jika di perjalanan anda mengalami kegagalan, jangan salahkan trainernya. Karena memang bukan tanggung jawabnya.

Terakhir, saya sarankan agar anda melupakan mimpi soal kebebasan financial. Tak ada ceritanya bahwa suatu saat kita bisa tetap duduk santai dan uang akan terus masuk begitu saja. Coba baca kisah-kisah orang-orang terkaya dunia. Bahkan dengan kekayaan begitu besarpun mereka masih tetap bekerja. Para investor terkaya dunia masih harus tetap terjun mengawasi dana yang mereka investasikan. Karena jika tidak, mereka akan dilibas oleh persaingan bisnis. Lupakan juga soal pelihara tuyul, saya tidak pernah dengar ada orang jadi milyuner karena bisnis tuyul.

Rabu, 30 Maret 2011

REVIEW LARIS MANIS JUAL BELI LEWAT KASKUS


Hari gini memang perlu kreatif. Segala sesuatu pasti berubah, dan hanya dengan berubah kita akan bertahan. Begitu juga dengan berbisnis. Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama jika masih ingin tetap punya gelar “juragan”. Oleh karena itu, kita tidak bisa lagi sekedar bangun toko, pajang barang dagangan, sebar iklan atau brosur dan berharap pelanggan datang.

Di era dimana bocah-bocah SD sudah menjelajah facebook dan twitter, maka sudah saatnya memanfaatkan media internet untuk memasarkan bisnis kita. Salah satunya adalah melalui situs jualbeli. Situs seperti ini sangat menguntungkan karena penjual tidak perlu repot-repot mengelola toko dan menyewa pegawai. Di sisi lain, Pembeli memiliki pillihan informasi lebih banyak sehingga memudahkan untuk menentukan pilihannya.

Saat ini, situs jual beli online terbesar di Indonesia adalah kaskus. Tercatat, Kaskus memiliki 2.763.814 anggota (termasuk saya), dan ratusan juta postingan iklan. Tidak sekedar kumpulan iklan, Kaskus juga merupakan sebuah komunitas yang memiliki keunikan sendiri. Kata-kata seperti “pertamax”, “agan/gan/Juragan”, “menuju TKP”, “copas”, “repost”, “cendol” atau “bata merah” adalah khas komunitas Kaskus yang akhirnya terpaksa diikuti oleh forum lain. Sebenarnya selain kaskus, masih banyak situs sejenis seperti indonetwork.com, berniaga.com, tokobagus.com, atau jual-beli.com. Namun tidak seperti kaskus yang memiliki aura “pasar lapak” yang kental dengan nuansa keakraban, banyak situs jual beli lain yang tak lebih dari kumpulan iklan yang dingin dan kaku.

Untuk anda-anda yang newbie…, maka seorang Kaskuser senior (begitu dia menyebut dirinya) telah menulis sebuah buku untuk memandu para pemula berjual beli di Kaskus. Buku ini berjudul “Laris Manis Jual Beli lewat Kaskus”. Buku ini ditulis oleh Sisti Handayani dan diterbitkan oleh Penerbit Mediakom. Buku ini cukup tipis (hanya 96 hal) dan diterbitkan pada tahun 2010.

Meski cukup tipis, buku ini sangat informatif dan menjelaskan kepada setiap pembaca bagaimana menggunakan fitur-fitur kaskus termasuk aturan-aturan jual beli dan norma-norma yang berlaku dalam komunitas kaskus. Beberapa poin yang dijelaskan dalam buku antara lain (1) Keuntungan bergabung dalam Kaskus, (2) cara membuat lapak baru, (3) cara tepat mengelola dan mempromosikan lapak dagangan, (4) metode pembayaran jual beli, (5) menggunakan RekBer (rekening bersama), (6) tips mencari produk di Kaskus, dan (7) tips transaksi online yang aman.
Buku ini sangat baik untuk para pemula (termasuk saya) untuk mengetahui seluk beluk “pasar lapak” Kaskus. Karena meskipun online, berjualan di kaskus perlu trik trik tersendiri. Tahukah anda bahwa salah satu cara mencegah postingan baru menutupi postingan lapak anda adalah dengan “disundul”? atau bahwa fitur “spoiler” bisa digunakan sebagai etalase firtual dagangan anda? untuk anda yang hendak berjualan di Kaskus, saya merekomendasikan buku ini sebagai salah satu pilihan referensi.

Pada dasarnya berjualan di kaskus hanya meminimalisir biaya dan memperbesar jangkauan pemasaran (menjadi sangat besar). Berhasil atau tidaknya jualan anda berpulang kembali pada kerja keras dan kesungguhan. Berikut adalah berapa tips agar bisa sukses berjualan di Kaskus yang dibagikan dalam buku ini:
1. Berikan deskripsi produk/jasa sejelas mungkin, seperti ukuran, material, warna, berat, kondisi dan lain-lain.
2. Ada pilihan penggunaan rekening bersama FJB untuk keamanan.
3. Jaga reputasi anda dengan baik yaitu :
a. Jaga mutu barang/jasa yang ditawarkan
b. Selalu mengikuti perjanjian transaksi yang telah disetujui dengan pembeli
c. Jaga kepuasan pelanggan dan tawarkan pembeli yang puas untuk memberikan testimonial
4. Pilihlah judul postingan/thread yang singkat dan mewakili produk yang anda jual. Jangan sekali-kali memakai singkatan.
5. Untuk menambah kepercayaan pembeli, anda dapat membuat avatar seller, yaitu avatar khusus dimana untuk mendapatkannya harus mengisi beberapa data pribadi, seperti nama, ID kaskus, alamat, nomor telepon/HP, email, dan lampiran foto KTP beserta buku tabungan.
6. Usahakan untuk komunikatif yaitu selalu menjawab semua pertanyaan pelanggan (ini pengalaman pribadi setelah ketemu seller yang ga niat jualan)

Selain untuk penjual, buku ini juga memberikan tips berbelanja di kaskus. Bagaimanapun dunia ini ga semuanya orang baik bukan? Berikut adalah tips berbelanja yang aman di kaskus :
1. Teliti sebelum membeli, periksa terlebih dahulu si penjual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Cari semua postingan si penjual, pastikan tidak ada satupun thread si penjual berada dalam sub forum blacklist (kunjungi www.kaskus.us/forumdisplay.php?f=270)
b. Lihat testimony dari para pembeli yang pernah bertransaksi dengan penjual tersebut.
c. Lihat reputasinya. Jangan bergantung pada label “ijo-ijo”.
d. Bertanya atau berkonsultasi dengan sesama kaskuser
e. Lihat pada akhir thread, siapa tahu dulunya baik sekarang mulai “nakal”.
2. Jangan pernah memberikan informasi seperti nomor rekening, aku paypal dan informasi financial lainnya
3. Selalu untuk menukar barang langsung di depan muka. Jika anda mengikuti peraturan ini, maka kemungkinan besar akan selamat dari penipuan. Jika bertransaksi langsung , harap membawa teman sebagai saksi atau untuk membantu mengecek barang. Dengan demikian usahakan selalu COD alias barang antar dulu baru uang.
4. JIka COD, periksa secara detil barang yang hendak dibeli, tanyakan kelebihan dan kekurangan dari barang tersebut, tanyakan juga bagaimana dengan layanan purna jual dan garansi (jika ada)
5. Jika tidak memungkinkan untuk COD, minta teman yang satu kota dengan penjual untuk memeriksa barang tersebut sebelum bertransaksi
6. Jangan pernah mengirim uang melalui Wire-transfer service
7. Jauhilah semua transaksi yang dilakukan dengan pengiriman barang. Hanya scammer yang akan menggaransi transaksi anda.
8. Kaskus tidak pernah mengikuti dan mengawasi atau turut campur atas adanya semua transaksi yang terjadi di forumnya. Kaskus juga tidak menangani pembayaran, garansi, transaksi, lelang dan seterusnya. Sehingga pembeli harus benar-benar berhati-hati ketika melakukan transaksi.

Sebagai kesimpulan, berjualan dan berbelanja di Kaskus memberikan kemudahan dan keuntungan tersendiri. khususnya untuk pembeli, berbelanja di kaskus memberikan kesempatan untuk mendapatkan barang/jasa dibawah harga pasar, karena para penjual otomatis tidak terbebani biaya sewa toko dan lain-lain. Namun demikian, tetap perlu berpegang pada prinsip kehati-hatian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ngomong-ngomong, tahukah anda kalau kaskus itu singkatan dari kasak kusuk?

Sabtu, 26 Maret 2011

REVIEW FEMALE BRAIN


Kalau boleh jujur, tak satupun laki-laki baik sejati maupun setengah-setengah yang betul betul memahami isi kepala dan hati wanita. Andaipun ada yang mengklaim seperti itu, bisa dijamin bahwa pada dasarnya orang tersebut hanya membual saja. Aku masih ingat petuah bijak bahwa pada dasarnya para laki-laki cukuplah untuk berusaha mengerti, karena untuk bersusah payah memahami sama saja hendak menjangkau rembulan.

Berangkat dari ketidakmampuan tadi. Beredarlah banyak mitos di kalangan laki-laki perihal wanita. Entah membaca isi hatinya, entah mengetahui isi kepalanya, atau sekedar bagaimana merebut cintanya (yang terakhir ini paling banyak beredar). Demikian banyak mitos yang beredar, banyaklah pula laki-laki yang tertimpa sial sebagai korban ketidak akuratan mitos-mitos tersebut. Seorang teman saya nekad menjahili habis-habisan wanita pujaannya karena termakan mitos yang dia tonton di sinetron. Kalau tidak salah mitosnya seperti ini : bermula dari benci jadi cinta. Nasibnya perih nian, cinta tak jua hadir, yang hadir hanya pacar sang wanita, dan beberapa bogem di sana sini.

Aku secara pribadi meski berusaha untuk mengerti, lebih sering tidak bisa menjangkau bagaimana seorang wanita memandang dunianya. Jika dibuat daftar, maka banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan kepada para wanita dengan harapan mendapat jawaban jujur. Sebagai contoh, kenapa wanita memakai hak tinggi meski tahu menyakitkan dan merusak kulit? Mengapa para wanita berpegangan tangan ketika berjalan bersama? Padahal kami para laki-laki akan langsung dicap manusia homo kalau melakukan hal yang sama. Mengapa berupa keras meluruskan rambut, ketika rambut ikal atau bergelombang justru dianggap indah oleh banyak laki-laki? Mengapa naik berat badan meski cuma 3 kg merupakan mimpi buruk ? Mengapa memasang lensa kontak padahal lensa mata asli adalah jendela terindah di dunia ? Mengapa memasang kawat gigi padahal tidak ada yang perlu diluruskan ? kenapa begitu menggemari sinetron padahal aktingnya mengerikan, ceritanya sampah, dan isinya tak lebih dari kebohongan? Kenapa dan kenapa, daftarnya akan terus memanjang.

Untuk menjawab begitu banyak pertanyaan tadi, beberapa laki-laki secara diam-diam berlangganan majalah khusus perempuan (atau diam-diam membaca majalah adiknya). Beberapa laki-laki lain bergabung dengan geng perempuan dengan mengorbankan rasa hormat dari teman-temannya. Beberapa memacari begitu banyak wanita hanya untuk menemukan bahwa mereka tak mengerti apapun. Beberapa laki-laki putus asa pergi ke situs situs keramat mencari ilham. Dari sekian banyak upaya (yang seringkali konyol) mencapai pengertian tentang wanita, hanya satu yang konon sangat ampuh dan disarankan para arif bijaksana : menikahi salah satu dari mereka.
Oleh karena itu, meski tidak mungkin menjelaskan secara sepenuhnya, buku The Female Brain karangan Louann Brizendine setidaknya membantu kita untuk membuka selubung misteri tentang isi kepala para wanita. Terutama bagaimana para wanita melihat dunianya, dan proses pengambilan keputusannya. Tentu anda penasaran, kenapa isi kepala? Maksudnya isi hati? Bukan saudara, buku ini membahas isi kepala wanita ditinjau dari ilmu neuropsikiatri (saraf jiwa). Jadi jika anda berharap untuk mengetahui isi hati wanita, sebaiknya anda langsung bertanya pada yang bersangkutan.

Sebagaimana telah dijelaskan tadi, buku ini menganalis psikologi wanita dipandang dari ilmu syaraf. Secara umum buku ini menjelaskan proses perkembangan otak wanita dari semenjak lahir sampai masa tua dan efeknya terhadap kondisi kejiwaan, kepribadian dan perilakunya. Meski bersifat kedokteran, tapi buku ini ditulis dengan sangat baik sehingga dapat dimengerti oleh orang awam. Setiap fase perkembangan dijelaskan secara per bab sehingga memudahkan para pembaca.
Dengan detil, penulis menjelaskan fase demi fase kehidupan seorang wanita dan perkembangan psikologinya. Karena didasarkan pada disiplin ilmu saraf, buku ini berbicara mengenai perkembangan otak dan hormon hormon yang terlibat didalamnya. Perpaduan dua hal ini (otak dan hormon) secara langsung mempengaruhi perilaku dan kejiwaan wanita.

Untuk mereka yang penasaran, buku ini memberikan jawaban tentang fenomena-fenomena khas wanita, seperti mengapa wanita lebih banyak berbicara dari pada pria. Atau bagaimana kehadiran bayi mampu mengubah dunia seorang wanita. Tahukah anda bahwa bayi yang sedang menyusu mengaktifkan hormone oksitosin, dopamine, dan prolaktin pada otak si ibu yang memicu perasaan bahagia dan damai melebihi efek morfin? Bahkan dalam buku ini dijelaskan cara seorang wanita mengetahui bahwa anda sedang berbohong. Buku ini juga memberikan informasi-informasi bermanfaat seperti siklus haid, sex, dan kehamilan.

Pada bagian akhir buku ini penulis menyediakan matriks singkat perubahan psikologi dan perilaku wanita sesuai fase-fase yang dialaminya. Saya menemukan matriks ini sangat berguna karena memberikan informasi yang lengkap dari fase janin sampai fase pascamenopause. Sebagai kesimpulan, kalau anda ingin memahami wanita, lupakan saja. Tapi jika anda ingin mencoba mengerti mereka, buku ini bisa jadi salah satu referensi

Perpustakaan kecilku...


aku selalu bercita-cita punya perpustakaan. mungkin kelak rumahku penuh dengan buku. satu hal yang pasti, mereka tidak akan berdebu. Rak kecil ini cikal bakal rumahku, yang Insya Allah akan penuh dengan buku.

i like this..

Kamis, 24 Maret 2011

si coklat kotak

Mulai hari ini aku akan ditemani teman kerja baru. Belum diberi nama memang, tapi sementara ini dia dipanggil “coklat”, sesuai dengan warna tubuhnya. Si coklat ini punya tampang monoton persis seperti namanya. Sangat kaku, irit desain apalagi warna. Bentuk fisiknya yang kotak persegi sudah cukup menjelaskan bahwa dia diciptakan sekedar untuk keperluan fungsi. Urusan lain seperti estetika harap lupakan saja. Begitu standarnya bentuk si coklat, Andai dia main sembarangan ke dapur, mungkin ibu akan menjadikannya tatakan gelas atau alas untuk memotong wortel.

Selain membosankan, si coklat juga hobi makan tempat. Si geulis yang setia menemaniku bekerja saja tidak serakus ini. Tapi mentang-mentang baru, enak saja dia menghabiskan jatah meja kerjaku. Saking lebarnya, buku-buku diatas meja harus rela turun tahta. Biasanya di simpan penuh khidmat sebagai warga kehormatan, sekarang harus ikhlas mengungsi di lantai. Akan kucarikan buku-buku ini tempat yang layak, tapi sebelum itu harus kuurus dulu anak baru yang seenaknya ini.

Tampaknya, kalbu ini memang belum rela berpisah dengan si geulis. Hampa segera mencekat ketika kuambil keputusan bahwa kami harus berpisah. Harap maklum, dia telah menemaniku selama dua tahun ini. Melewati siang dan malam, saat senang ataupun sulit. Seburuk apapun keadaannya, dia tak pernah mengeluh. Tak perduli panas terik atau deras hujan, tak hirau seberat apapun jalan yang harus kami tempuh.

Kian berat perpisahan ini karena selama dua tahun ini dia tak pernah menuntut lebih dariku. Si geulis tak pernah protes kalau aku ini bekerja sampai malam. Tak sekalipun dia marah sekiranya aku pergi dan tak mengajak dirinya. Diapun menerima diriku apa adanya. Tak pernah terucap permintaan agar aku memperlakukan dirinya seperti orang lain, atau meminta diriku menjadi seseorang yang lain. selama kebersamaan kami, dia telah menjadi teman di saat senang maupun susah
Oleh karena itu, ketika aku mencari mitra kerja yang baru, aku masih belum bisa lepas dari bayang-bayang si geulis. Terpatri kuat dalam benakku tubuhnya yang berisi dan berwarna hitam. Hitamnya tidak setengah-setengah, apalagi plin plan. Sekali melihat, seseorang bisa langsung tahu bahwa si geulis adalah tipe yang tidak serius dan pantang bermain-main dalam urusan pekerjaan. Tubuhnya yang padat berisi namun ramping memancarkan aura bahwa dia bekerja dengan mengutamakan kecepatan dan kesederhanaan. Boleh jadi, bayangan seperti itulah yang membuatku mencari sosok yang mirip dengan si geulis. Apa boleh buat, yang kudapatkan adalah si coklat.

Sebenarnya kalau boleh jujur, warna si coklat tidak betul-betul coklat, karena kalau dilihat secara seksama tapi tidak dalam tempo yang singkat, warnanya justru lebih mirip besi karatan akut. Tentu agan agan pernah melihat besi rongsok yang karatan bukan? Nah begitulah kira-kira warnanya…, itulah kenapa lama-lama kulihat anak baru ini makin membosankan. Seolah mengamini petuah orang bijak, rasa sesal semakin mendera kalbu setelah aku melihat brosur dari toko yang menyatakan bahwa notebook sejenis dijual dengan tiga varian warna: coklat, merah dan biru.

Demikianlah saudara sekalian, aku baru saja membeli sebuah notebook baru. Setelah pemikiran panjang (super panjang) untuk membeli sebuah laptop, ditambah waktu yang panjang (yang ini agak panjang) untuk survey di internet maka jadilah siang tadi aku membulatkan tekad untuk membeli sebuah notebook. Setelah tanya sana sini, browsing siang malam, Aku memutuskan untuk membeli notebook. Awalnya, aku punya opsi untuk membeli netbook, notebook atau Ipad.

Netbook enak untuk dibawa kemana-mana karena ringan dan ringkas. Sangat bagus untuk bekerja di lapangan. Untuk anda yang hobi traveling atau sering bepergian, netbook bisa jadi teman yang menyenangkan untuk menulis catatan selama melancong atau kunjungan kerja. Keunggulan netbook memang terletak di ukurannya yang kecil dan ringan (ukuran rata-rata 30cmx20cm dan berat dibawah 1,5 kg). Meskipun kecil, netbook umumnya telah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kenyamanan bekerja.

Secara umum spesifikasi netbook (semua merk) sudah cukup memadai jika keperluannya sekedar untuk kerja kantoran. Ukuran harddisc-nya sudah sangat besar (antara250-320 GB) dengan Memori RAM minimal 1 GB. Setahu saya, seluruh pabrik (kecuali yang khilaf) telah menyertakan perangkat standar seperti wi-fi, bluetooth, ethernet LAN, USB port, card reader dan webcam untuk bernarsis ria.

Namun karena budgetku hanya 4 juta (pas segitu-gitunya), netbook langsung kuhapus dari daftar. Setelah kubandingkan antara kualitas, harga dan keperluanku maka dengan harga saat ini (antara 3 – 5 jutaan) maka kuanggap membeli netbook bukan pilihan yang tepat. Netbook tidak memiliki Drive DVD, banyak dikeluhkan cepat panas dan memiliki ukuran prosesor seadanya (kinerjanya tidak bisa dipaksa). Dengan demikian, untuk keperluanku yang sekedar untuk menulis artikel dan online di rumah, maka membeli netbook masuk ke dalam istilah : kemahalan.

Lanjut pada pilihan kedua : IPad. IPad sebenarnya bukan ditujukan sebagai pengganti computer. Dia sebenarnya dirancang sebagai e-Book Reader. Jika anda mengharapkan kinerja seperti notebook maka lupakan saja. Memang sih kita bisa mendengarkan musik, nonton film, mengakses Facebook, Twiter, Maps, YouTube, iTunes, Mail, Safari dan kegiatan surfing lainnya di dunia maya.

Seperti semua desain keluaran Apple, Ipad mempunyai tampilan yang menarik. Ukurannya sebesar buku dengan Seberapa dimensi 9.56 x 7.47 x 0.5 inci (sedikit lebih besar daripada Samsung galaxy tab), dengan berat hanya 1.5 pounds. iPad menawarkan ruang data mulai dari 16GB, 32 GB sampai 64GB, itu artinya kita bisa menyimpan ratusan bahkan ribuan lagu di iPad. iPad mampu bertahan selama 10 jam bahkan lebih saat digunakan untuk browsing maupun kegiatan lainnya

Sayangnya IPad tidak memiliki fitur Real Multi Tasking. Jangan bermimpi membuka twitter, facebook, dengerin musik sampai skype pada waktu bersamaan. Sial semakin bertambah ketika ternyata IPad belum mensupport Flash, yang menjadikan kita browsing tanpa minim tampilan animasi. Malang tak dapat ditolak, tampaknya Apple khilaf melengkapi IPad dengan kamera. Selamat tinggal narsis… harganya juga tidak kepalang ampun. Dengan begitu banyak fitur yang hilang, aku harus merogoh rekeningku dalam dalam. Saat ini IPad dijual antara 4,5 – 9 jutaan. Ah, lupakan saja.

Dengan hilangnya dua pilihan yang lain, maka pilihanku tinggal notebook. Pertanyaannya, notebook merk apa yang harus aku pilih. Begitu banyak merk diluar sana dan semuanya persis calon lurah : kami notebook nomor 1. Karena kebutuhanku sebenarnya hanya untuk keperluan menulis dan browsing, maka sebenarnya spesifikasi yang kubutuhkan hanya bersifat standar saja.

Pantaslah jika orang bilang mencari jodoh itu gampang-gampang sulit. Ternyata sekedar membeli notebook saja membutuhkan waktu seharian penuh. Maklumlah, seperti yang saya bilang tadi, semua merk berteriak lantang bahwa mereka nomor satu. Saran saya, jika suatu hari nanti anda hendak membeli perangkat elektronik, entah besok entah lusa, maka jujurlah pada hati dan kantong anda. Jangan membohongi diri jika memang tak mampu, cukuplah membeli yang sesuai kebutuhan.

Demikianlah, hari itu saya bertekad bagaimana dengan bujet yang ada bisa mendapatkan kualitas yang sebenarnya lebih mahal. Kunamakan ini prinsip “best buy”, yaitu dengan biaya seminim mungkin bisa mendapatkan barang sebanyak atau sebagus mungkin. Entah kenapa, ada beberapa orang menyebut prinsip ini dengan sebutan pelit.

Saya membagi merk notebook menjadi dua tipe. Pembagian ini sepenuhnya didasarkan pada harga jual notebook dengan spesifikasi standar (minimal harddisc 250 GB, memory 1GB DDR 2, layar 12 inch, punya DVD RW, webcam, wifi, Bluetooth, LAN dan USB port, dan memory card slot). Tipe pertama adalah tipe mahal, yaitu merk yang mayoritas tipe notebooknya dibandrol diatas 5 jutaan. Termasuk jenis ini adalah merk Fujitsu, Sony, Asus dan Toshiba. Tipe kedua adalah tipe moderat, yaitu merk yang selain memiliki lini produk mahal, tapi juga menyediakan tumpuan harapan para kantong cekak. Termasuk dalam jenis ini adalah merk Acer, HP, Lenovo, Axioo dan Advance.

Saya mencari notebook termurah berdasarkan patokan spesifikasi diatas. Akan lebih mantap lagi jika bisa mendapatkan kualitas diatasnya dengan harga yang sama. Dan memang betul kata orang, kalau sudah rezeki tidak akan lari (asal dicari). Saya akhirnya membeli ACER Aspire 4253 keluaran tahun 2011 dengan spesifikasi sebagai berikut : Processor AMD E350 1,3 GHz, layar 14.0 HD LED LCD, grafis AMD Radeon HD 6310, memory 1 GB DDR 3, Harddisc 500 GB, DVD Super Multi DL Drive, OS Windows 7 Asli dengan harga Rp. 4.050.000, dan ya, warnanya memang coklat. Harusnya aku beli yang warna merah saja. Sekarang, aku mengetik artikel ini bersama si coklat. Si geulis sedang istirahat, besok aku ketemu dia lagi.

SECRETS OF SUPER MEMORY (MENGAKTIFKAN DAYA INGAT TANPA BATAS)

Sesuai janji saya terdahulu, kali ini saya akan membahas buku lain dari Eran Katz yang berjudul “Secrets of Super Memory (Mengaktifkan Daya Ingat Tanpa Batas)”. Buku ini diterbitan Ufuk publishing yang juga menerbitkan buku Eran Katz yang lain yaitu “Jerome Becomes a Genius, Mengungkap Kecerdasan Orang Yahudi”. Buku ini diterbitkan di Indonesia pada tahun 2010 dan memiliki 310 halaman.

Tampaknya buku ini memang ditulis sebagai kelanjutan dari buku “Jerome becomes a genius” (selanjutnya kita sebut saja dengan Jerome), karena banyak kontennya yang didasarkan pada buku tersebut. Dengan melihat sepintas saja, anda bisa langsung tahu bahwa buku ini termasuk pada jenis buku metode pengembangan diri. Sub judulnya yang mencantumkan kata “daya ingat” secara langsung menunjukan bahwa buku ini ditujukan untuk membantu anda meningkatkan daya ingat.

Ketika pertama kali membacanya, saya memiliki ekpektasi bahwa buku ini akan sama bagusnya dengan “Jerome”. Berbeda dengan buku lain yang seolah mendikte, “Jerome” menuntun pembacanya melalui alur cerita. “Jerome” mengisahkan tentang tiga sahabat yang menyelidiki metode kaum yahudi untuk mencapai kecerdasan dan kekayaan. Buku ini menggunakan gaya penulisan novel yang menyisipkan materi-materi cara mengingat dan belajar di sepanjang alur cerita. Tanpa sadar kita sudah “diajari” tanpa perlu merasa didikte. Itulah yang saya harapkan ketika membaca buku “Secret of Super Memory”.

Namun saya harus kecewa karena ekspektasi saya tentang buku ini tidak terjadi. Buku “Secret of Super Memory” melulu membahas metode penguatan daya ingat seperti buku sejenis dipasaran. Besar kemungkinan, buku ini memang ditujukan sebagai panduan teknis yang lebih menekankan pada praktek. Sementara buku “Jerome” lebih bersifat umum yang berisi “langkah-langkah” belajar efektif untuk meningkatkan kecerdasan.
Buku ini terdiri dari 23 bab yang berisi metode untuk membantu pembacanya untuk memiliki ingatan yang baik. Entah mengingat wajah dan nama seseorang (yang tampaknya sering kita lupakan), nomor telepon, tugas, dokumen, pelajaran, bahasa, pidato, atau bahkan janji janji kampanye untuk mereka yang telah menang pemilihan daerah (yang seringkali tiba-tiba menderita amnesia akut). Karena merupakan buku terjemahan, contoh-contoh yang digunakan masih menggunakan bahasa inggris untuk menghindari kerancuan. Secara umum, metode ingatan yang dijelaskan dalam buku ini cukup efektif jika dicoba secara terus menerus.

Satu prinsip dalam membaca buku seperti ini, katakanlah metode mengingat, metode membaca atau metode apapun adalah dengan melakukan apa yang diajarkan bagaimanapun konyolnya menurut anda. Saya buka sedikit tentang buku Secrets of Super Memory ini. Salah satu metode yang diajarkan untuk mengingat janji penting adalah dengan sistem imajinasi. Jika anda punya janji untuk membelikan bunga untuk seseorang, maka penulis meminta anda untuk membayangkan bunga tersebut menggunung di meja kerja anda. aneh bukan? Tapi itulah inti dari belajar, sekonyol apapun metodenya, yang terpenting adalah hasil yang anda dapatkan dari metode tersebut. Bukankah itu intinya? Saya tinggalkan anda dengan kebingungan dan sampai bertemu di tulisan saya berikutnya.

Jumat, 11 Maret 2011

FILM HOLLYWOOD VERSI SUNDA

ini posting udah lama tapi lucu pisan hahaha, sori ya kalo udah baca kemarin2. hatur nuhun pisan ka kang Bambang Tresna.

a. Saving Private Ryan - Nulungan si Rian

b. Enemy At The Gate - Musuh Ngajedog di Pager

c. Die Hard - Teu Paeh-Paeh

d. Die Hard II - Can Paeh Keneh

e. Die Hard III With A Vengeance - Nya�an euy Hese Pisan Paehna

f. Bad Boys � budag bedegong

g. Rocky - Osok Neunggeulan Batur

h. Rain Man - Lalaki Cicing di Bogor

i. Here�s Something About Marry - Ari Ceu Meri Teh Kunaon?

j. Mission Impossible - Moal Bisa

k. Titanic - Tilelep

l. Paycheck - Nganjuk Heula

m. Reign of Fire - Beubeuleuman

n. Original Sin - Tara Ka Mesjid

o. Sleepless In Seattle - Cenghar Di Ciateul

p. Silence of The Lambs - Embe Pundung

q. Ghost - Jurig Kasep

r. Bad Boys - Budak Baong

s. Are We There Yet? - Lila Teuing Nepina Euy?

t. Home Alone - Tinggaleun

u. Casablanca - Mengkol Ti Sudirman

v. Gone In Sixty Seconds - Indit Siah Kaditu!

w. The Awakening - Hudang Sare

x. After The Sunset - Tereh Maghrib

PANDUAN MEMBUAT SINETRON (2)

C. Make Up dan pakaian
Prinsip keberhasilan dalam make-up dan pakaian sangatlah sederhana. Untuk pemeran utama dan tokoh-tokoh yang sering muncul. Jangan sekali-kali menampilkan mereka tanpa make-up. Bahkan pada adegan sholat atau mengaji pun, anda harus mampu mengekspose make-up si tokoh. Akan sangat lebih bagus lagi, jika make-up menor itu tetap muncul pada saat adegan-adegan berikut ini :

1. Si tokoh terbaring di kasur rumah sakit
2. Saat sedang sekarat / sudah meninggal
3. Saat berperan sebagai hantu
4. Saat jadi pemulung/gelandangan
5. Saat tersesat di pulau terpencil selama berminggu-minggu
6. Tergeletak di jalan setelah di tabrak penjahat
7. Saat tidur atau setelah bangun tidur
8. Di tangkap polisi
9. Di dalam sel tahanan
10. Sedang dan setelah bermain bola /olahraga lainnya
11. Prosesi pemakaman
12. kerja kasar / buruh
13. terbaring koma berbulan-bulan dan terbangun dengan amnesia
14. sedang makan (sarapan, siang, malam dan ngemil)
15. sedang tamasya
16. sedang naik haji, zakat, mengaji dan sholat
17. sedang berkelahi
18. sedang luluran
19. sedang ujian atau belajar di kelas
20. Adegan lainnya yang saya tidak ingat lagi

Catatan : apapun profesi dan umur tokoh-tokoh dalam cerita, make up menor harus selalu muncul. Terlepas apakah tokoh dalam cerita berprofesi sebagai penjual asongan atau tukang sampah, Uztad, Pelajar SD-SMP-SMA, Om Senang, Tante Girang, Koruptor, Polisi, Penjahat atau lainnya, Tokoh-tokoh tersebut tidak boleh sedetikpun kehilangan aura kecantikan/kegantengannya. Ingat, faktor ganteng/cantiknya pemeran dalam cerita adalah sangat krusial dalam menentukan laku tidaknya sinetron anda.

Untuk pakaian, prinsip utama yang harus selalu dipegang teguh adalah dalam adegan apapun, kondisi apapun, jangan pernah menampilkan tokoh-tokoh utama (jagoan atau penjahat) tanpa menggunakan rumus baku kostum. Rumus ini selalu berhasil dengan level kegagalan nol persen. Jadi anda tidak boleh alpa sekalipun untuk mengamalkan rumus ini. Berikut rumus baku/pasti penentuan kostum tokoh:

1. tokoh utama dan teman-temannya selalu berpakaian sederhana atau miskin
2. tokoh penjahat selalu berpakaian mewah dan glamour
3. tokoh yang bersimpati pada tokoh utama boleh berpakaian mewah atau sederhana tergantung nilai rekening si karakter
4. tokoh yang bersimpati pada tokoh penjahat harus selalu berpakaian mewah dan glamour

Rumus ini baku dan harus berlaku untuk seluruh adegan, berikut contoh penggunaan rumus ini untuk tokoh jahat:
1. Terbaring di kasur rumah sakit mengenakan baju mewah
2. Saat sedang sekarat / sudah meninggal mengenakan baju mewah
3. Saat bangkit sebagai hantu mengenakan baju mewah
4. Tersesat di pulau terpencil selama berminggu-minggu mengenakan baju mewah
5. Tergeletak di jalan setelah di tabrak penjahat saingan mengenakan baju mewah
6. Saat tidur atau setelah bangun tidur mengenakan baju mewah
7. Di tangkap polisi mengenakan baju mewah
8. Di dalam sel tahanan mengenakan baju mewah
9. Sedang dan setelah bermain bola /olahraga lainnya mengenakan baju mewah
10. Prosesi pemakaman mengenakan baju mewah
11. kerja kasar / buruh mengenakan baju mewah
12. terbaring koma lalu terbangun dengan amnesia mengenakan baju mewah
13. sedang makan (sarapan, siang, malam dan ngemil) mengenakan baju mewah
14. sedang tamasya mengenakan baju mewah
15. sedang naik haji, zakat, mengaji dan sholat mengenakan baju mewah
16. sedang berkelahi mengenakan baju mewah
17. sedang luluran mengenakan baju mewah
18. sedang ujian atau belajar di kelas mengenakan baju mewah
19. Adegan lainnya yang saya tidak ingat lagi mengenakan baju mewah

Kembali saya ingatkan bahwa, kedisplinan anda untuk menerapkan rumus baku kostum ini berpengaruh pada laku tidaknya sinetron anda. Untuk sinetron remaja ada rumus lain yang wajib juga dilaksanakan :

1. Pelajar putri HARUS SELALU MENGGUNAKAN ROK MINI
2. Pelajar putri HARUS SELALU MENCAT WARNA WARNI RAMBUTNYA
3. Pelajar (putra-putri) HARUS SELALU MENGELUARKAN BAJUNYA (TIDAK BOLEH DIMASUKAN)
4. Pelajar putri HARUS SELALU MENGGUNAKAN PAKAIAN SERAGAM YANG AGAK TRANSPARAN
5. Pelajar (putra-putri) HARUS SELALU MEMAKAI DASI MENGGANTUNG DI DADA
6. Pelajar (putra-putri) HARUS SELALU MEMAKAI HANDPHONE BARU YANG MAHAL
7. Pelajar putra HARUS SELALU GONDRONG ATAU SPIKE
8. Pelajar putra (jagoan) HARUS SELALU MEMAKAI ANTING DAN BERTATO
9. PAKAIAN SERAGAN HARUS TETAP DIPAKAI BAHKAN DI ADEGAN MALAM HARI, TIDAK ADA PENGECUALIAN
10.DALAM SINETRON REMAJA TIDAK ADA KARAKTER ORANG MISKIN.

bersambung
(nb : panduan ini hanya hasutan sesat semata....)

hidupku terancam di Trotoar...

Akhir-akhir ini jalan raya punya penguasa baru, entah kapan dipilih, entah kapan kudeta. yang pasti merekalah penguasa jalanan ibukota saat ini. Saya tidak sedang membicarakan armada kopaja atau bajaj yang legendaris itu, tapi saya sedang bicara soal satu pasukan baru penjelajah jalanan kota. Lebih cepat, lebih gesit, lebih lincah. Tak satupun, saya ulangi, tak satupun orang waras yang mau cari masalah dengan pasukan ini. Ya kawan, jika armada motor yang ada di benak saudara, maka pikiran kita sama.

Kemarin waktu berangkat rapat, aku dan taxi yang kutumpangi berjalan santai menuju suatu gedung di jalan S.Parman, kebetulan kami lewat jalur Tomang. Pada dasarnya jalanan cukup ramai, tapi lancar. Taxi yang kutumpangi bisa berjalan cukup mulus melalui jalanan sambil melewati berbagai bangunan landmark Jakarta. Obrolan dengan pak supirpun mengalir akrab. Intinya pagi itu, perjalananku cukup menyenangkan.

Tapi suasana jadi runyam ketika tiba-tiba saja, dengan kecepatan tinggi satu armada motor melewati kami dari sisi kiri. Ya kawan, sisi kiri ! tidak tanggung-tanggung, bukan satu dua motor, bukan satu dua, tapi satu armada ! saya bisa bilang satu “armada” karena jumlahnya mungkin sekitar belasan. Saya tidak bisa menghitung dengan tepat jumlahnya. Yang pasti suasana makin runyam, ketika entah sejak kapan, tanpa disadari, sirkuit sentul sudah pindah ke hadapan kami. Puluhan motor berbagai tipe menyeruak tiba-tiba seolah “menginvasi” setiap sudut jalanan dan mulai beratraksi dengan saling salip satu sama lain. Spion kiri, kaca tengah kini sama krusialnya dengan spion kanan, karena hanya Tuhan dan para “road runners” itu saja yang tahu sisi mana yang akan dipakai untuk menyalip kami. Belum lepas pikiranku soal adu salip antara motor dengan taxi, aku dihadapkan pada kenyataan miris bahwa bangsaku memang memiliki mental pemberani, namun kadang salah tempat. Di depanku, aku melihat dengan jelas beberapa motor dengan tenang penuh syahdu hendak menyalip bus kopaja yang juga sedang hendak menyalip ke depan. Ya kawan ! balapan di mulai !

Harusnya orang Indonesia ada yang masuk GP500. bukan sekedar masuk tapi juara ! harus juara, berturut-turut ! Karena bus kopaja yang semenjak jaman Bang Ben dan Kang Ibing sudah merajai jalanan kota akhirnya harus “lengser turun tahta” dan mempersilahkan teknologi roda dua dengan mesin sistem TAK untuk menjadi pangeran jalanan. Bus kopaja tadi menyerah. Tak sanggup disalip berturut-turut oleh pasukan motor yang nekad minta ampun. Bagaimana tidak nekad? Banyak pengendara yang membawa keluarga. Satu motor bisa dinaiki oleh tiga sampai empat orang (ayah ibu dan dua anak). Parahnya seringkali para anak-anak tidak memakai helm. Tak sanggup ku bayangkan wajah-wajah tak berdosa itu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun memang karakter penguasa dimana-mana cenderung sama. Tak puas menguasai jalanan, kini mereka punya program baru : invasi trotoar, halte, halaman dan jembatan. Jika anda berjalan kaki sepanjang jalur medan merdeka timur ke arah tugu tani, maka anda akan berbagi trotoar dengan para motor. Ya sobat, entah kapan aturan lalu lintas berubah, tapi yang pasti inilah yang kuhadapi selama setahun ini. Kala pulang sore hari sambil berjalan kaki, seringkali motor tanpa merasa perlu membunyikan klason muncul dari belakangku dan dengan tenang menyalip kedepan. Kalau itu belum cukup, motor – motor itu melahap lajur trotoar dengan kecepatan tinggi. Kadang aku berfikir untuk mulai berjalan kaki di tengah jalan saja.

Lanjut ke kisahku yang tadi. Kami baru saja menikmati ketenangan karena armada motor tadi sudah berlalu. Obrolan tidak beranjak jauh dari hilangnya empati dan toleransi di jalan. Akupun bisa kembali menikmati bangunan-bangunan di Jakarta. Tapi mungkin pagi itu aku harus kembali terhenyak. Miris…., sepeda motor kini parkir di halte tunggu busway. Entah siapa yang menaruhnya disitu. Yang pasti mataku merekam pemandangan motor yang berjajar di atas halte busway. Rupanya aku memang kurang gaul, karena setelah momen menyedihkan itu, kini terhampar pemandangan dimana trotoar sudah berubah menjadi parkiran tidak resmi. Gawat.

Aku tidak lagi mencari pak polisi, tak sedikitpun hasrat sumpah serapah ingin kutumpahkan pada rekan sesama abdi negara itu. Seingatku dulu waktu jaman sekolah dasar, kami diajarkan bagaimana tata krama di jalanan. Setidaknya bagaimana saling bertoleransi di jalanan. Waktu itu sekolahku jauh dari kota dan yang sekolah disanapun bukan anak kota. Entah kenapa sekarang kita makin egois, tapi lamunanku beranjak jauh lagi dimana memang ibukota betul-betul menguji moral kita sebagai manusia. Lamunanku semakin jauh kepada adagium ribuan tahun lalu : “homo homini lupus”. Arti adagium ini sangat mengerikan : “manusia adalah serigala untuk manusia yang lain”. Di kota yang penuh tekanan ini, kita memang terkadang lupa bahwa kebutuhan kita bukan sekedar fisik semata, tapi juga jiwa. Saling empati akan membawa ketenangan dalam hidup. Dengan empati, kita akan terdorong untuk saling tolong-menolong. Moga-moga momen ramadhan ini bisa membukakan hati kita semua, moga-moga jiwa kita tidak di korupsi oleh “kekejaman” kota yang sebenarnya kita ciptakan sendiri. Amin. Dan sekarang aku kembali bekerja sambil mendengarkan lagu “every hurts” dari R.E.M

PANDUAN MEMBUAT SINETRON (BAG 1)

Firman’s guide to make Indonesian Sinetron

Berikut ini adalah panduan lebay dan singkat produksi sinetron Indonesia. Panduan ini disusun berdasarkan belasan tahun pengalaman tersiksa menonton sinetron. Kualitas akting yang buruk dan cerita yang mengada-ada merupakan paduan tepat yang telah terbukti mampu menyihir sinetron yang diduga hasil jiplakan menjadi tontonan favorit keluarga.

Panduan ini ditujukan untuk semua kalangan, baik yang sudah terjun di dunia hiburan, maupun yang amatir. Untuk Anda para pemula, tidak perlu khawatir atau tidak percaya diri. Sama sekali tidak dibutuhkan keahlian atau pendidikan khusus di bidang cinematografi atau perfilman. Selain itu, kreatifitas dan pencarian ide-ide segar menjadi tidak relevan dan bisa diabaikan. Panduan ini akan menunjukan pada anda bahwa siapapun bisa membuat sinetron. Tanpa harus sekolah atau pendidikan, anda langsung bisa duduk di kursi sutradara. Syukur-syukur dengan sedikit modal, anda bisa memulai membuat Production House (PH) sendiri.

Karena sinetron adalah bagian dari industri hiburan, maka esensi paling penting adalah bisa menghibur penonton. Sekalipun isinya penuh kebohongan, pembodohan, dan ketololan. Semua itu bisa dikesampingan demi tegaknya rating dan kukuhnya pemasukan dari iklan. Logika cerita dan teknik perfilman tidak perlu anda fikirkan. Karena hanya dua hal ini yang menjadi tolok ukur utama untuk menilai apakah sinetron anda masuk katagori (1) ancur, (2) sangat ancur dan (3) ancur banget. Berikut ini matriks penilaian kualitas sinetron :

(1) ancur : rating rendah dan iklan rendah
(2) sangat ancur : rating sedang dan iklan sedang
(3) ancur banget : rating tinggi dan iklan tinggi

Memang masih ada level ke empat yaitu “ancur seancur ancurnya”, namun ini sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh sinetron legendaris berjudul “tersandung”. Prestasi sinetron “tersandung“ sampai saat ini tidak tertandingi, mencapai 356 episode dan diputar selama tujuh tahun berturut-turut. Mohon maaf saudara, hanya para jenius dan maestro saja yang bisa menciptakan sinetron dengan level seperti ini.

Secara singkat, panduan ini akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas elemen-elemen penting untuk memproduksi sinetron dari sisi teknis, yaitu seting lokasi, pemeran, peralatan dan lainnya. Bagian kedua akan dikhususkan untuk membahas aspek cerita dan tips dan trik bagaimana membuat alur cerita yang berkualitas.


Bagian Pertama :

A. Setting lokasi
Apapun cerita sinetron anda, anda harus memfokuskan 98% lokasi syuting anda di kawasan perumahan mewah. Kalaupun memang tokoh utamanya adalah seorang miskin, maka usahakan ceritanya sedemikian rupa sehingga si miskin akan bisa tinggal di rumah mewah. Akan sangat baik jika tipe rumah lokasi syuting anda adalah tipe tipe eropa, atau yang menunjukan bahwa itu rumah orang super kaya. Rumah ini setidaknya harus seharga 1 milyar ke atas. Sangat dilarang jika lokasi syuting anda dekat dengan perumahan rakyat jelata atau kumuh. 200 km adalah jarak minimal antara lokasi syuting anda dengan rumah orang miskin terdekat. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah aura kemiskinan masuk ke dalam sinetron anda. Harap dicatat, penonton tidak suka sinetron yang didalamnya dimunculkan istilah-istilah semacam “sederhana”, “bersahaja”, “miskin”, “melarat” dan sebagainya

B. Fasilitas lainnya
Selain rumah super mewah, anda harus bisa menampilkan barang-barang mewah di dalam sinetron anda. Jika sinetron anda ingin laku, jangan sekali-kali menampilkan mobil yang harganya dibawah 500 juta. Begitu juga dengan perhiasan dan gadget yang dipakai para pemeran, harus selalu barang termahal dipasaran. Ingat, berdasarkan pengalaman, hal seperti inilah yang selalu ada di sinetron-sinetron dengan rating tinggi.

bersambung....
(nb : note ini hanya panduan sesat belaka)

Apa itu cantik? siapa ya yang cantik?

sambil dengerin lagu "suara" dari hijau daun. harus aku akui, lagu ini enak untuk dibawa nulis (inspiring kitu lah). Aku melihat-lihat profil teman2ku dan teman2 mereka di FB. sekian menit kulihat banyak foto-foto disana. satu hal yang muncul di otakku. sekarang semua orang seolah berlomba untuk memunculkan dirinya sendiri. lihat saja, account FB mana yang sama? tiap account pastilah memiliki ciri sendiri. makin berwarna-warni ketika masuk ke FB para wanita. Minimal foto depannya tampil semodis mungkin atau semenarik mungkin. Masih kurang? tengok tagline atau shoutoutnya, pastilah ungkapan yang dibuat se"cewek" mungkin. minimal bercerita hidupnya hari itu.

Jadilah, ssetiap account FB menjadi ungkapan hati setiap pemiliknya. mau tahu yang diinginakn atau dirasakan seseorang? lihat account FBnya. mungkin kesimpulan tadi terlalu menggeneralisir. tapi minimal sekarang sudah berbalik dari jaman dulu. dahulu kala kita akan menyiram seseorang dengan kuah baso panas jika ada yang berani membuka buku harian kita. sekarang semua buku harian dibuka dengan sendirinya (harusnya aku membuka buku diary temanku sekarang... bukan dulu pas SMA).

Pertanyaan kedua yang muncul. setiap wanita ingin sekali menjadi cantik, minimal untuk dirinya sendiri. kecenderungan ini telah muncul sejak manusia ada. tak ada yang salah dengan itu. malah menurutku bagus. disaat para laki-laki muncul dengan stereotip yang kurang elok (diluar pria metroseksual). minimal ada para kaum wanita yang membuat dunia ini indah.

namun satu hal yang membuatku bertanya-tanya? apa itu cantik, mengapa teman-teman ku yang wanita sering menyiksa diri sendiri hanya untuk menjadi cantik? sering kuperhatikan mereka menghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk sesuatu yang justru membuatku berkata dalam hati "kau aslinya sudah cantik, ga usah berlebihan lah..."

jujur, aku ini pria yang tidak terlalu pusing dengan kecantikan. yang penting manis dan itu sudah cukup. sekarang apa itu manis untuk seorang Firman? akupun tak tahu? he he

dalam hatiku, aku meyakini bahwa setiap orang dilahirkan dengan kecantikan dan "kegantengan" (maksa nihh) masing-masing. setiap orang itu unik dan tak berhak dinilai dengan keunikan orang lain. Itulah mengapa aku selalu meyakini bahwa tak satupun orang bisa menyamai diriku (narsisssss abisss he he). dan secara jujur pula aku katakan bahwa aku bisa melihat sisi cantik dari setiap wanita. terutama ketika dia sedang berinteraksi dengan orang yang disayangi. oleh karena itu pacar orang selalu terlihat cantik.

mau tahu pendapatku tentang saat-saat tercantik seorang wanita? bukan saat dia memakai pakaian atau make up yang terbaik,sama sekali tidak.

justru aku sangat senang melihat seorang wanita sedang mengendong atau memeluk bayinya. itulah saat seorang wanita terlihat sangat cantik. seorang dewi yang turun dari langit. bidadari yang rela turun ke dunia yang kering dan kejam ini untuk menyemaikan kasih sayang dan cinta pada seorang manusia lemah tidak berdaya. lihatlah adegan itu dan kau akan melihat surga. oleh karena itu sebagai penutup aku ingin katakan bahwa surga memang ada di telapak ibu..

i love you mom

Cerita Mobil Putihku

Pagi ini, aku berdiri (lagi) dipinggir jalan ini. Aku menunggu sebuah mobil putih. Penampilannya biasa saja, terkadang sedikit kotor. Jika dijual harganya tidak akan semahal citycar yang sekarang sedang digandrungi banyak anak muda. Tapi ada sesuatu yang membuat mobil ini ditunggu banyak orang. Jangan ragukan betapa ditunggunya kehadiran mobil ini.

Lihat saja dari ujung kabut di Cianjur sampai ramainya perbatasan Tol Ciawi. Di sepanjang jalur sejauh puluhan kilometer ini, berjajar ratusan manusia berbaris hampir rapi, menunggu penuh harap.

Tidak ada yang meragukan kredibilitas angkutan ini, jarak cianjur ke bogor bisa ditempuh dengan waktu hanya 1 jam lebih. Perkara lebihnya berapa hanya Tuhan yang tahu. Maklum terkadang ada-ada saja yang terjadi di jalan. Belum lagi jika muatan penumpang sudah penuh dari awal terminal. Maka waktu 1 jam tadi bisa “diringkas demi kenyamanan penumpang”. Jalan menjadi seolah milik sendiri.

Sebenarnya karakter ini tidak berlaku untuk semua pengemudi angkutan umum, biasanya supir2 muda yang baru kemarin sore pegang sim, atau mereka yang nafasnya bau alkohol. Akan terlihat jelas mana yang sudah senior dan mana yang masih belum bisa bedakan mana sirkuit sentul dan jalan raya.

Tapi begitulah anehnya orang indonesia, membenci tapi sekaligus merindu. Caci maki keluar tiada tara ketika ada mobil angkutan yang mengebut di jalan, belum lagi bumbu sumpah serapah dan khutbah berkepanjangan soal disiplin nasional. Tapi terkadang caci maki keluar juga ketika angkutan yang ditumpangi dinilai “lamban” dan “kurang tangkas” saat berkendara.

Kupikir-pikir, Harusnya bangsa ini punya banyak pembalap tangguh, minimal bisa unjuk gigi di lintasan monaco sana. Sebagai contoh, siapa yang meragukan kelihaian supir bajaj? Dengan mesin versi serba tambal sulam (dimana aku curiga onderdil penggantinya mencakup peralatan dapur dan mesin foto kopi), dia bisa meliuk-liuk di jalanan Jakarta.

Gagahnya bajaj ini semakin mentereng ketika semua orang mahfum bahwa Hanya Allah dan sang supir saja yang tahu kapan pedal rem akan diinjak. Belum lagi kalau kita bicara soal angkutan lain. Diluar sana, siang dan malam, ada begitu banyak pembalap potensial yang mengasah kemampuannya sambil mencari nafkah. Sehingga aku yakin harusnya Bapak Menpora bisa mengoptimalkan anggaran pembinaan untuk soal balap membalap. Tinggal buka audisi untuk jadi pembalap, adakan kerja sama dengan stasiun TV, aku yakin juara dunia sebentar lagi ada tangan putra-putri Indonesia.

Kembali ke soal angkutan tadi. Sebenarnya mobil ini punya nama asli yang kurang enak diucapkan : LX-300. Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya produsen mobil ini memberi nama yang kurang elok macam LX-300. Demikianlah, ternyata aku tidak sendiri, seantero penghuni tatar pasundan region cianjur-bogor, bersepakat mengganti nama yang tampaknya tidak pernah “diselamati” ini dengan nama baru yang lebih gagah.

Akhirnya, tanpa sidang yang berlarut-larut, tanpa penolakan, tanpa istilah deadlock, tanpa ada aksi walk out, dengan konsensus tanpa biaya, kami rakyat cianjur-bogor sepakat memberi nama yang seindah melodi pagi, semerdu embun, sejernih awan, dan segagah langit ! :

Nama barunya adalah : Kol Mini.

Jika naik dari cisarua, cukup bayar Rp. 5000 (catatan : harga tahun 2008 dan jika tidak ada fluktuasi harga BBM) anda akan diantarkan sampai di depan terminal Baranang Siang. Saran saya bayarlah dengan uang pas. Bukan karena uang kembalian akan dipotong, tapi untuk meringankan beban sopir dan kernet jika ada penumpang yang membayar dengan uang “berwarna biru dan merah”.

Harap diingat, no pain no gain. Ada kompensasi yang harus dibayar untuk semua keunggulan ini. Terima kasih kepada sistem transportasi yang tumpang tindih, dibalik jumlah penduduk indonesia yang semakin banyak, operator transportasi justru mengeluh soal menurunnya omset bisnis mereka.

Seiring meningkatnya jumlah kendaraan di jalan, baik pribadi maupun umum, jumlah penumpang yang di dapat per trip (para supir menyebutnya per rit) menjadi semakin sedikit. Sehingga para supir dituntut untuk “kreatif” dalam rangka memenuhi target uang setoran dan uang yang akan dibawa pulang ke rumah.

Disinilah hukum “optimalisasi ruang dan waktu” sangat penting untuk diterapkan. Optimalisasi ruang berarti memuat sebanyak mungkin penumpang setiap trip. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jam-jam sepi di jalan. Kaidah filsafat optimalisasi ruang ini sangatlah pas untuk menjelaskan fenomena berjubelnya penumpang angkutan umum (bis, metromini, dan untuk kasus kita, termasuk kol mini) pada jam kantor di perkotaan.

Jika assesment dari kernet menyimpulkan bahwa masih ada “ruang kosong” untuk tambahan penumpang, maka meskipun kondisi penumpang sudah layak masuk katagori penyiksaan jaman nippon, maka mau tidak mau, penumpang harus merelakan ruang untuk penumpang lain masuk. Saran saya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, masukan barang berharga kedalam tas, dan siapkan tabung oksigen mini.

Kaidah optimalisasi waktu hanya berarti dua hal, mengemudi secepat mungkin agar penumpang tidak keburu diambil angkutan lain dan secepat mungkin sampai ke tujuan agar semakin banyak trip yang bisa di tempuh dalam satu hari. Kalau tidak salah, para ahli bahasa indonesia sudah bersepakat untuk menamai perilaku ini dengan istilah “ugal-ugalan”.

Demikianlah saudara-saudara, “kisah kasih benci tapi rindu” yang harus dihadapi semua orang setiap hari. Aku yakin dalam dalam hati, tak seorangpun baik para sopir atau penumpang yang ingin ini terjadi. Siapa yang mau terjebak stress setiap hari? Alih-alih sampai ke tempat kerja dengan semangat penuh produktifitas, mungkin yang muncul adalah gairah praktik tinju ala mike tyson.

Harusnya ada penelitian terkait efek kemacetan dan ugal-ugalan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, katakanlah “hubungan kemacetan di jalan dengan tingkat perceraian keluarga” atau “studi tingkat kekerasan dengan semrawutnya lalu lintas”, bisa juga “Berapa Milyar rupiah yang hilang di jalan raya?”. Selain sosial ekonomi, kemacetan juga bisa dijadikan bahan kajian dalam ilmu-ilmu kejiwaan, sebagai contoh “tingkat stress masyarakat akibat kemacetan dalam konteks kenaikan angka pembunuhan dan bunuh diri”, mungkin juga “studi penurunan toleransi masyarakat sebagai implikasi fenomena bertransportasi”.

Saya yakin, penelitian-penelitian ini sangatlah penting untuk segera dilakukan. Maka sudah seharusnya pula pihak pemda, pemkot atau pemprov mulai mengkaji ulang sistem transportasi yang ada sekarang. Sampai saat itu tiba saya akan tetap naik kol mini.

Jalayalah kol miniku !



Nb1: terima kasih setulusnya untuk para supir dan kernet angkutan bogor-cianjur. Semoga Allah memberkati dan melindungi kita semua.

Nb2: untuk pemda kab.Bogor, jam di persimpangan masuk tol gadog (dekat pos polisi) mati semenjak setahun yang lalu